Namun kehidupannya berubah setelah gempa dahsyat yang mengguncang Nepal pada 2015 yang merenggut nyawa anaknya.
"Seorang anak meninggal dalam pelukan saya. Saya tidak akan pernah melupakan momen itu," ujarnya, saat itu.
Menyadari negaranya kekurangan tim tanggap darurat bencana, Gurung menggagas Hami Nepal pada 2020. Lembaga nirlaba tersebut kemudian memiliki lebih dari 1.600 anggota.
Peran Gurung Sudan dalam Demo Gen Z
Gurung dan Hami Nepal sebelumnya menyerukan unjuk rasa damai untuk menentang keputusan pemerintah yang memblokir 26 platform media sosial dan aplikasi pesan singkat pada 4 September lalu.
Namun kekecewaan rakyat bukan sekadar media sosial, namun terhadap pemerintahan Perdana Menteri KP Sharma Oli terkait kondisi perekonomian, korupsi, serta menyerukan kembalinya monarki.
Sebelum pemblokiran, Hami Nepal mengunggah pesan di Instagram dan Discord mengajak warga untuk berunjuk rasa di Maitighar Mandala pada 8 September.
Mereka membagikan beberapa video berjudul 'cara berunjuk rasa', meminta para pelajar untuk ikut serta mengenakan seragam sambil membawa buku dan tas.
Demonstrasi pada Senin berlangsung ricuh dan represif, ditandai dengan tewasnya 19 pengunjuk rasa. Sebanyak 17 di antaranya di tembak mati dalam kericuhan di depan gedung parlemen Kota Kathmandu.
Jumlah korban tewas bertambah dua lagi pada Selasa (9/9/2025), sehingga totalnya menjadi 21 orang. Selain itu lebih dari 300 orang luka
Sumber: inews
Artikel Terkait
Jokowi memang mesti dilawan dengan pola flag fake versus flag fake
Viral, Sopir Bus SDIT Diduga Cabuli Siswi Kelas 1 SD: Celana Korban Dipelorotin lalu Memainkan Jari Telunjuknya
Whoosh Bikin Negara Tekor, DPR Singgung Jebakan ‘Sunk Cost Fallacy’: Sejak Awal Proyek Ini Tak Layak
Dibongkar Purbaya! Siapa ‘Benteng Perlindungan Koruptor’ di Bea Cukai?