"Evaluasi ke depan semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok (pesantren) masing-masing," sambung Prasetyo Hadi.
Bangunan mushalla di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) pekan lalu menyebabkan ratusan santri yang melaksanakan shalat berjamaah terjebak di bawah puing-puing bangunan.
Insiden itu berlangsung di tengah renovasi bangunan mushalla di lantai tiga.
Sebanyak 400 lebih petugas pencarian dan penyelamatan (SAR) langsung menjalankan evakuasi korban, tetapi proses itu tidak mudah mengingat puing-puing berukuran besar yang rentan ambruk dan dapat menimpa korban-korban selamat yang masih terjebak.
Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Budi Irawan menyatakan hingga Minggu 5 Oktober 2025, jumlah korban meninggal dunia mencapai 36 orang.
Budi memperkirakan masih ada 27 santri yang terjebak di bawah puing-puing bangunan mushalla.
Sementara itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya mencatat jumlah korban selamat per Sabtu (4/10) bertambah menjadi 104 orang setelah satu santri yang sebelumnya hilang, dilaporkan dalam kondisi selamat
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Viral Polisi di Medan Pukul Pengendara, Atasan Sebut Gangguan Jiwa, Kenapa Masih Diizinkan Bertugas?
BGN tak akan Setop Operasional 41 Dapur MBG Milik Yasika Aulia Putri Wakil Ketua DPRD Sulsel
Ditugaskan Prabowo, Gibran bakal Pidato di KTT G20 Afrika Selatan
Terungkap! AKBP B Jalani Hubungan Terlarang dengan Dosen Cantik Untag Semarang sejak 2020