Menurutnya, area yang menjadi titik utama reruntuhan telah selesai disisir dengan alat berat dan tim manual. Operasi Basarnas secara teknis dinyatakan selesai.
Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama Yudhi Bramantyo memastikan penyisiran tahap akhir tidak menemukan tanda-tanda korban baru. Dia menyebut operasi gabungan sejak hari pertama telah mengevakuasi 171 orang, terdiri atas 67 korban meninggal (termasuk body pack) dan 104 selamat.
“Hari ke-9 kami berhasil mengumpulkan 67 korban, delapan di antaranya body pack. Pagi ini kami sisir area terakhir, dan kami pastikan tidak ada yang tersisa,” ujar Yudhi.
Dengan ditutupnya operasi SAR, fokus tim gabungan kini beralih pada proses identifikasi jenazah dan pemulihan pascabencana. Tim DVI Polri masih bekerja di RS Bhayangkara Surabaya untuk memverifikasi identitas korban melalui sidik jari dan DNA.
Dari 63 kantong jenazah yang diterima, 17 telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Proses identifikasi lanjutan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
Diketahui, ambruknya musala empat lantai di Ponpes Al Khoziny menjadi bencana dengan korban jiwa terbanyak di Indonesia sepanjang tahun 2025. Peristiwa yang terjadi pada 28 September lalu ini menelan puluhan korban santri yang tertimbun reruntuhan saat sedang beraktivitas di dalam bangunan
Sumber: inews
Artikel Terkait
48 WNI Ditangkap dalam Operasi Besar-besaran Online Scam di Myanmar
Kisah Soedjono Hoemardani, Jenderal Dukun, Menteri Urusan Mistis, dan Penasihat Spiritual Soeharto
Video Wanita Vulgar Ludahi Qur’an Gegerkan Medsos, Dugaan Konten Provokasi Terorganisir Mencuat!
Viral Polisi di Medan Pukul Pengendara, Atasan Sebut Gangguan Jiwa, Kenapa Masih Diizinkan Bertugas?