BAGAIMANA bisa Roy Suryo cs ditersangkakan dan ditangkap seperti desakan 31 organisasi relawan Jokowi beberapa waktu lalu. Sementara ijazah asli Jokowi saja, yang sebelumnya dikatakan, saat Jokowi diperiksa di Mapolresta Surakarta, sudah disita penyidik, kemarin justru diperlihatkan kepada pengurus Projo yang berkunjung ke rumahnya di Solo.
Apakah bisa barang sitaan dikembalikan begitu saja sebelum dipakai di Pengadilan? Ataukah penyitaan ijazah Jokowi itu sebenarnya tak pernah terjadi seperti yang dikatakan Jokowi usai diperiksa penyidik di Polresta Solo itu? Bingung juga publik mengikutinya.
Entah lupa apa yang dikatakan atau dibela, agaknya tak hanya Jokowi yang kebingungan, tapi juga relawan Jokowi terlihat kebingungan menjelaskan seputar dugaan ijazah palsu Jokowi ini. Ahistoris saat menjelaskan atau bernarasi, dan sama sekali tak konsisten.
Masak enak saja Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, yang mewakili Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menjelaskan usai bertemu Jokowi di rumahnya, bahwa masalah ijazah Jokowi ini sudah tuntas.
Mereka sudah diperlihatkan ijazah asli Jokowi itu, termasuk kepada Rektor dan Dekan Universitas Gadjah Mada (UGM), katanya. Ijazah Jokowi itu ada dan tidak hilang atau terbakar. Semudah itu ia menjelaskan dan menutup, setelah menyita perhatian publik berbulan-bulan belakangan ini.
Mestinya kalau ingin tuntas ijazah Jokowi itu tak hanya diperlihatkan kepada Projo saja, tapi juga kepada Roy Suryo cs dan publik lluas
Kalau ijazah Jokowi itu hanya diperlihatkan kepada Projo saja, maka tuntasnya, hanya di tingkat Projo saja. Dan itu sangat tidak berguna. Sebab, Projo dan relawan Jokowi lainnya, diperlihatkan atau tidak, pastilah dugaan ijazah palsu ini sudah tuntas sejak awal.
Bahkan saking tuntasnya, 31 organisasi relawan Jokowi dikerahkan untuk menekan Mabes Polri agar segera mentersangkakan dan menangkap Roy Suryo cs. Celakanya, ijazah asli Jokowi, tak ada pula di tangan penyidik.
Terakhir, saat Roy Suryo cs diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, kabarnya sempat juga diminta supaya diperlihatkan lebih dulu ijazah Jokowi yang katanya sudah disita penyidik saat Jokowi diperiksa di Solo.
Jawaban penyidik ketika itu, posisi ijazah itu tak ada di Polda Metro Jaya, melainkan ada di Mabes Polri. Akhirnya, Roy Suryo cs lebih banyak diam saja saat diperiksa penyidik. Mereka memilih tak menjawab saja, kalau pertanyaan penyidik ke arah substansi perkara.
Tiba-tiba saja, ijazah asli Jokowi itu sudah berada lagi di tangan Jokowi dan diperlihatkan pula pada Projo di rumahnya. Berarti, penyitaan ijazah itu keliru, bohong?
Kalaupun ijazah Jokowi itu diperlihatkan kepada Projo dan itu benar-benar asli, mestinya dijelaskan dulu kronologis kenapa ijazah Jokowi itu berada di rumah Jokowi, yang sebelumnya dikatakan sendiri oleh Jokowi sudah disita penyidik Polda Metro JJaya
Agaknya Freddy Alex Damanik, Waketum Projo yang sering tampil di media, lupa posisi terakhir ijazah Jokowi itu, sehingga seenaknya saja mengatakan bahwa mereka baru saja diperlihatkan ijazah asli Jokowi dan itu dianggapnya tuntas.
Terlalu mudah mereka mengarang cerita di depan publik tanpa merasa bersalah. Salah atau benar seperti sudah tak penting lagi. Pokoknya, mengarang bebas saja.
Benar-benar kelimpungan Jokowi dan relawannya menghadapi serangan dugaan ijazah palsu dari Roy Suryo cs ini. Bahkan tak hanya Jokowi dan relawan, tapi juga Polri dan UGM pun terlihat kelimpungan.
Roy Suryo cs tak mudah dibungkam sebagaimana dibungkamnya Bambang Tri dan Gus Nur dulunya.
Laporan Jokowi ke Polda Metro Jaya, diperiksa di Mapolresta Solo, hingga desakan 31 organisasi relawan Jokowi, seperti menerpa ruang hampa. Tak bisa berbuat apa-apa.
Bahkan, loyalis kesayangannya, yakni Silfester Matutina, harus bersembunyi entah sampai kapan, kalau tak mau dieksekusi Kejaksaan.
Meski hasil survei terbaru dari Poltracking Indonesia bahwa orang yang percaya ijazah Jokowi asli masih diangka 56,8 persen, tapi sebetulnya itu turun tajam kalau dibandingkan hasil survei LSI Denny JA diangka 74,6 persen orang yang percaya ijazah Jokowi itu asli.
Turunnya sampai sekitar 19 persen. Dan itu tidak main-main. Ditambah pula cerita ijazah Jokowi yang ternyata belum disita penyidik seperti yang dikatakan oleh Jokowi sendiri, sebelumnya.
Tak ada lagi yang bisa dipercaya. Mau tak mau publik harus percaya semua apa yang dikatakan Roy Suryo Cs seputar dugaan ijazah palsu Jokowi ini, sebagai alternatif kebenaran yang bisa dipertanggungjawabkan.
Agaknya kasus dugaan ijazah palsu Jokowi ini tak akan bisa diapa-apakan lagi. Kasus pencemaran nama baik, fitnah, ujaran kebencian, provokasi, tak akan maju-maju lagi.
Sementara itu, kasus ijazah Jokowi itu sendiri seperti yang pernah dilaporkan TPUA (Tim Advokasi Ulama dan Aktivis) juga tak akan bisa dihidupkan kembali, karena sudah pernah ditutup Bareskrim Polri.
Ijazah asli Jokowi saja, ternyata tak disita seperti yang ditunjukkannya kepada Projo di rumahnya dan itu dianggap tuntas.
Tuntas hanya ditunjukkan kepada Projo, bukan Roy Suryo cs yang sudah tegas mengatakan itu palsu, setelah mengantongi ijazah legalisir Jokowi dari KPU.
Kalau ijazah Jokowi tak bisa diapa-apakan lagi, maka bagaimana pula dengan ijazah Gibran? Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Malangnya republik ini tak bisa menuntaskan kasus ijazah mantan Presiden dan Wakil Presidennya.rmol.id
Erizal
Direktur ABC Riset & Consulting
______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan NARASIBARU.COM terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi NARASIBARU.COM akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Artikel Terkait
Konstruksi Norma Hukum Adili Jokowi Cs terkait Woosh
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
Viral Biduan Nyanyi saat Peresmian Masjid di Jateng, MUI: Ini Sudah Kelewatan!
Jokowi Terlalu Banyak Merampok Duit Proyek Whoosh