Adili Pelaku Korupsi Woosh dan Garuda

- Senin, 03 November 2025 | 07:25 WIB
Adili Pelaku Korupsi Woosh dan Garuda

Kepastian membayar utang Whoosh ini didasari pada kinerja bisnis layanan Whoosh sejak beroperasi 2023 lalu. Faktor rasionalitas berkembangnya bisnis Whoosh menjadi ada peluang dapat membayar utang. 


Peluang ini yang mendorong China mau menerima perpanjangan pembayaran hingga 60 tahun ke depan. Sudah ada 12 juta pengguna Whoosh sejak beroperasi tahun 2023 hingga Oktober 2025. Jadi jelas China menerima perpanjang pembayaran utang Whoosh Rp2 triliun setiap tahun hingga 60 tahun ke depan.


Pencapaian pengguna Whoosh ini juga menunjukkan ada harapan baik bisnis layanan Whoosh sebagai layanan transportasi publik massal modern. Pelayanan hingga Kota Bandung saja sudah sebaik seperti sekarang, maka jika rute layanan Whoosh diperpanjang hingga Surabaya maka akan memberikan peningkatan pengguna signifikan bagi bisnisnya. 


Sebagai layanan transportasi publik massal modern, semakin panjang layanannya maka peningkatan penggunanya bertambah tinggi. Semakin tinggi jumlah atau massal maka Whoosh lebih menjadi alternatif pilihan masyarakat pengguna transportasi publik sepanjang dari Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya. 


Maskapai Garuda sendiri memang masih memiliki masalah serius dalam mengembangkan bisnis penerbangannya sehingga meminta kemunduran pembayaran baru 30 tahun mendatang. 


Sampai saat ini Garuda memiliki 40 pesawat yang dapat dioperasikan untuk bisnisnya. Keterbatasan ini disebabkan Garuda sangat sulit menambah mengadakan pesawat untuk bisnisnya. Kesulitan tersebut disebabkan perusahaan penyewa pesawat tentu tidak berani memberikan utang sewa pesawat kembali Garuda. 


Perusahaan penyewaan pesawat sangat takut Garuda tidak bisa membayar biaya sewa tepat waktu. Ketakutan yang disebabkan utang yang sekarang saja mundur 30 tahun tanpa kejelasan mekanisme pembayarannya. 


Masalah kurangnya jumlah pesawat Garuda ini jelas memberatkan bisnisnya untuk berkembang, apalagi bisa hidup aman. Tentu tanpa ada kepercayaan mitra bisnis Garuda maka bisnis penerbangannya akan hancur perlahan hingga sampai pada titik, bubar atau bangkrut. 


Suntikan dana Rp 30 triliun ke Garuda lewat Private Placement oleh BPI Danantara adalah salah besar. Upaya yang harus dilakukan untuk menyehatkan Garuda adalah membangun kepercayaan publik serta mitra bisnis agar mau mendukung Garuda tetap hidup bisa terbang cantik. 


Menyuntikan Rp30 triliun kepada manajemen Garuda hanya untuk memberi makan dan dihabiskan korupsi para tokoh yang sama selama ini kembali. Harusnya pemerintah langsung saja membayar utang kepada mitra bisnis Garuda dan menyelesaikan tuntas kasus korupsinya. Langkah ini  agar mereka percaya pada prospek bisnis penerbangan Garuda di masa mendatang.



Whoosh hingga Surabaya Pilihan Lebih Tepat


Melihat kedua kondisi dan peluang dapat hidup dan berkembang bisnis antara Whoosh atau Garuda bisa dilihat untuk diputuskan, mana yang didukung lebih lanjut oleh pemerintah. 


Kedua proyek memang memiliki masalah adanya tindak korupsi dan harus dibongkar serta dituntaskan oleh pemerintah. Semua penyebab dan pelaku korupsi di proyek Whoosh dan Garuda harus ditangkap dan diadili juga dihukum berat. 


Mengenai peluang hidup secara bisnis lebih berpihak pada proyek bisnis Whoosh. Adanya peluang hidup, Whoosh juga lebih berpeluang berkembang bisnis layanannya. Sedangkan Garuda sangat sangat berat dapat hidup dan akibatnya sangat sulit berkembang.  


Berdasarkan analisis dan pertimbangan di atas, maka sebaiknya kebijakan pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan dan pengembangan pelayanan bisnis Whoosh sampai ke Surabaya.  


Lebih baik uang Rp30 triliun dari pemerintah ini diberikan dan dipakai sebagai modal awal untuk melanjutkan pembangunan Whoosh ke Surabaya. 


Bisnis transportasi publik itu seharusnya selalu menguntungkan. Bisnis transportasi publik rugi berarti ada korupsi di dalam bisnis tersebut. 


Apalagi kalo bisnis transportasi publik yang dibangun oleh pemerintah, tidak boleh rugi. Jika proyek bisnis transportasi publik massal pemerintah rugi maka pemerintahnya korupsi.


 


(Analis Kebijakan Transportasi)


Halaman:

Komentar

Terpopuler