NARASIBARU.COM - Inovasi energi baru terbarukan (EBT) asal Indonesia kembali mencuri perhatian.
Sebuah bahan bakar nabati bernama Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!) resmi diluncurkan di Jonggol, Bogor, November tahun 2025 ini.
Bobibos dikembangkan oleh M. Ikhlas Thamrin dan timnya sebagai solusi transisi energi tanpa perlu mengganti kendaraan berbahan bakar fosil.
“Kita cari bahan bakar yang murah, emisinya rendah, tidak abal-abal, dan aman untuk kendaraan tanpa modifikasi,” ujar Thamrin saat peluncuran.
Hasil uji coba menunjukkan performa Bobibos cukup mengesankan.
Emisinya diklaim hampir nol, jarak tempuh kendaraan seperti Fortuner meningkat dari 1:10 km menjadi 1:14 km, dan kualitasnya setara bahkan di atas RON 98 Pertamina Turbo.
Meski harga resminya belum diumumkan, Bobibos diperkirakan hanya sepertiga harga BBM sekelasnya.
Kalau saat ini harga BBM Pertamax Turbo (RON 98) masih dibanderol Rp 13.100 per liter, itu artinya Bobibos hanya dibandrol Rp4.300 per liter saja.
Bahan baku Bobibos berasal dari tanaman lokal di lahan persawahan, menjadikannya energi yang ramah lingkungan dan mendukung kemandirian nasional.
“Bahan bakunya dari tanaman, artinya bisa diproduksi di seluruh Indonesia,” jelas Thamrin.
Inovasi ini telah dipatenkan dan mendapat sertifikasi Lemigas di bawah Kementerian ESDM, membuktikan hasil laboratoriumnya sah secara teknis.
Thamrin mengaku telah mempresentasikan Bobibos kepada kalangan pengusaha besar dan lingkar dalam istana. “Saya sudah sampai ke istana, dan para taipan pun kaget,” katanya.
Meski belum ada tindak lanjut konkret dari pihak swasta, Thamrin tetap optimis Bobibos akan menjadi langkah nyata menuju kemandirian energi hijau nasional.
“Kalau dulu Jonggol dikenal dengan Waka, sekarang saya ubah dengan Bobibos,” ujarnya menutup dengan semangat. (*)
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Viral Tatapan Sinis Miss Israel ke Miss Palestine di Ajang Miss Universe
Penemu Bobibos Mau Bangun SPBU di Seluruh RI, Anak Buah Bahlil Ingatkan Aturan Main di Bisnis BBM
Rahmah El Yunusiyyah, Pendiri Pesantren Putri Pertama di Asia Tenggara yang Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional
JK soal Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Kalau Punya Amal Lebih Banyak daripada Dosa, Ya Masuk Surga