NARASIBARU.COM - Dalam sebuah langkah yang cukup mengejutkan, hanya beberapa hari menjelang Pemilu Turki, Muharrem Ince, pesaing Presiden Erdoğan dalam Pemilu 2018, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai kandidat, terkait apa yang disebutnya foto palsu dirinya bertemu perempuan dan berkeliling dengan mobil mewah.
Muharrem Ince, adalah pemimpin Partai Tanah Air beraliran kiri-tengah, adalah salah satu dari empat pesaing yang mencalonkan diri sebagai presiden Turki dalam pemilu 14 Mei.
Ince mengumumkan akan mundur dari pencalonan pada konferensi pers pada hari Kamis. Pengumuman Ince, hanya tiga hari sebelum pemungutan suara, mengejutkan para pemilih.
Namun, dia mengisyaratkan pengungkapan penting ketika saluran berita melaporkan pada konferensi pers yang luar biasa pada hari Kamis.
Berbicara kepada wartawan di luar markas partainya di ibu kota Ankara, Ince yang berusia 59 tahun mengatakan dia tidak “menyaksikan apa yang dia saksikan dalam 45 hari terakhir (sejak dia mengumumkan pencalonannya) dalam 45 tahun terakhir.” “Saya (difitnah) melalui dokumen palsu, mobil yang tidak saya miliki, orang yang tidak berhubungan dengan saya, video yang sebenarnya tidak saya ikuti, video yang direkayasa melalui video porno yang diperoleh dari situs porno Israel,” katanya dikutip DailySabah.
Ince menuding, rekaman seks itu palsu. Ia menuduh tentang apa yang dia sebut sebagai kampanye kotor terhadapnya melalui gambar dan video yang direkayasa, konon menunjukkan perselingkuhan, dia mengendarai mobil mewah dan “dokumen palsu” sumbangan dari para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa.
Dengan mundurnya Ince maka Pemilu Turki hanya akan diikuti tiga capres. Ince adalah capres yang dua kali kalah melawan Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada pemilu sebelumnya.
“Saya menawarkan Turki pilihan ketiga, cara ketiga. Kami tidak bisa berhasil dengan cara ini,” kata Ince menyikapi keputusannya mengundurkan diri dilaporkan The Guardian, Sabtu (13/5/2023).
Dengan mundurnya Ince maka persaingan sengit merujuk kepada pejawat (incumbent) Recep Tayyip Erdogan dan tokoh oposisi Kemal Kılıçdaroğlu. Adapun capres satunya Sinan Oğan hanya dianggap sebagai penggembira lantaran suaranya diprediksi di bawah jauh perolehan Erdogan atau Kılıçdaroğlu.
“Ini adalah karya Kelompok Teror Gülenist (FETO), tetapi sayangnya, pendukung oposisi membagikannya di media sosial. Tidak ada politisi di Türkiye yang pernah menyaksikan kampanye pencemaran nama baik seperti itu,” katanya.
Ince menuduh negara “gagal melindungi reputasinya”, mengklaim jaksa tidak melakukan penyelidikan terhadap pencemaran nama baik tersebut. Sebelumnya pada hari Kamis, jaksa di Ankara mengumumkan bahwa mereka telah menemukan penyelidikan atas tuduhan pencemaran nama baik.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh
Siap Tanggung, Prabowo Minta Jalur Whoosh Dilanjut hingga Banyuwangi Jawa Timur
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci