Di Indonesia, nyamuk Wolbachia sudah disebar di Yogyakarta, menurunkan kasus DBD dan risiko rawat inap secara signifikan. Rencananya, Bali akan menjadi tempat penyebaran selanjutnya, namun penundaan terjadi karena ketidaksetujuan sebagian masyarakat.
Zubairi menyebut bahwa kontra di masyarakat muncul karena kekhawatiran akan mutasi yang bisa mengarah pada sifat ganas nyamuk dan adanya metode lain dalam pembasmian nyamuk.
R.A. Adaninggar Primadia Nariswari dari Kemenkes RI menegaskan bahwa nyamuk Wolbachia bukan rekayasa genetik.
"Ini adalah bakteri yang alami ada, jadi gak dibuat-buat," katanya. Dia juga menjelaskan proses perkembangbiakan nyamuk Wolbachia dan menekankan bahwa teknologi ini telah terbukti efektif dan aman dalam penelitian sejak 2011.
Kemenkes RI tetap mendorong masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta metode 3M plus.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid