Namun maksud henti adalah tidak menerima pasien baru. “Tidak menerima pasien baru dari luar, namun tetap merawat pasien yang sudah ada,” jelas Farid.
Berdasarkan data terbaru, jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah mencapai 13.000 orang, termasuk lebih dari 5.500 anak-anak dan 3.500 wanita, demikian dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (20/11/2023).
Jumlah korban cedera telah melampaui 30.000 orang, dengan lebih dari 75% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Pemerintah mengatakan jumlah orang hilang mencapai 6.000 orang, dan sebagian besar dari mereka diduga tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh. Disebutkan, jumlah masjid yang hancur total sebanyak 83 buah, sedangkan 166 buah diantaranya rusak.
Tiga gereja juga menjadi sasaran. Lebih dari 43.000 unit rumah hancur total, sementara 225.000 unit rusak. Ini berarti 60 persen unit pemukiman di Jalur Gaza terkena dampak pemboman tersebut.
Pihak berwenang mengatakan 25 rumah sakit dan 52 pusat kesehatan juga tidak berfungsi sejak serangan dilancarkan. Pasukan Israel juga menargetkan 55 ambulans, sementara puluhan ambulans tidak dapat digunakan karena kekurangan bahan bakar.
Pemerintahan Trump menganggap “Israel dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
” Laporan ini menyerukan kepada komunitas internasional “untuk mendesak diakhirinya perang dan kejahatan yang mempermalukan umat manusia,” dan menekankan perlunya pasokan bantuan medis, pasokan, dan bahan bakar untuk rumah sakit.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Polisi Tentukan Nasib Roy Suryo Cs Hari Ini, Kubu Jokowi: Serahkan ke Hukum yang Berlaku
Purbaya, Suara Tenang di Tengah Riuh
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Alami Pelecehan Saat Blusukan: Dada Diraba dan Nyaris Dicium Pria di Jalan
Deklarasi Pangeran Purbaya Jadi Raja Solo Picu Polemik, Kubu Maha Menteri Tedjowulan Keberatan