Selaku pimpinan KPPG, Lindey berkomitmen untuk mendukung rekan-rekan perempuan. Misalnya mendorong agar perempuan bisa mendapatkan nomor urut pertama di pileg.
"Dengan memberikan rekomendasi kepada kader perempuan terbaik dan potensial baik di pusat maupun daerah untuk mendapatkan nomor urut satu," tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa secara kelembagaan, KPPI maupun KPPG berupaya mendorong partai politik untuk lebih berkomitmen dalam mendukung partisipasi perempuan. Misalnya menyediakan dukungan logistik yang memadai untuk membatu perempuan.
“Kami berharap langkah-langkah ini akan membantu meningkatkan keterpilihan dan keterwakilan perempuan dalam pemilu legislatif. Dengan demikian, diharapkan suara dan kepentingan perempuan dapat lebih diwakili dan diperjuangkan melalui legislasi, budgeting maupun pengawasan dalam pembangunan dan jalannya pemerintahan," tuturnya.
Pengamat politik Adi Prayitno menjelaskan partai politik dalam merumuskan strategi pencalonan pasti berfokus pada bagaimana memenangkan pertarungan.
Adi juga mengatakan bahwa calon anggota legislatif yang diusung harus memiliki dukungan politik yang kuat untuk meningkatkan perolehan suara.
"Partai tidak terlalu mempedulikan apakah calon itu pemuda, orang tua, perempuan, atau laki-laki sebenarnya tidak penting. Afirmasi 30 persen perempuan menjadi tidak efektif jika tidak dijamin," katanya.
Adi juga menyatakan, bahwa undang-undang menuntut adanya keterwakilan perempuan sebesar 30 persen. Namun sebenarnya partai politik tidak terlalu mempedulikannya.(mcr10/jpnn)
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026