Aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut China Selatan disebut menjadi pemicu kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara.
Baca Juga: Dorong Transaksi Non Tunai, Bank Mandiri Pamer Layanan Mandiri Contactless
Adanya pola tekanan rendah di sekitar Laut China Selatan inilah yang menjadi penyebab berkurangnya massa udara basah ke arah selatan ekuator.
Kondisi ini masih akan berlangsung dalam waktu 3-4 hari ke depan sehingga potensi peningkatan curah hujan pada wilayah Jawa dan Nusa Tenggara dapat terjadi mulai tanggal 23 Desember 2023.
Berdasarkan peta sebaran peringatan dini BMKG, sebagian besar wilayah Jawa dan Nusa Tenggara digambarkan berwarna putih yang berarti belum ada potensi hujan.
Baca Juga: Kabar Baik! Pemegang Saham BBRI Bakal Dapat Dividen Interim Rp12,7 Triliun
Baru kemudian potensi hujan ringan sampai sedang diprediksi akan mulai terjadi pada 23 Desember 2023.
Di sisi lain, pola tekanan rendah di sekitar Laut China Selatan ini menimbulkan pola pertemuan serta belokan angin yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah lain.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026