“Semoga dari ponpes ini akan lahir ulama-ulama baru sebagai pemimpin Islam dimasa yang akan datang. Pemerintah Daerah akan senantiasa memberikan perhatian dan mendukung keberadaan ponpes ini,” tuturnya.
Sementara itu, Tuanku Mudo Ismed menyebutkan, awal berdirinya ponpes ini berangkat dari semangat untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia dan kuat dalam sisi agama di Padang Panjang.
Baca Juga: Penutupan Masa Sidang Pertama, DPRD Sumbar Hasilkan 4 Ranperda
“Pada Juni 2021 lalu, pondok ini mulai dibangun dengan sumbangan dari para donatur. Pada 23 Juli 2023 lalu pondok ini sudah mulai melaksanakan proses belajar mengajar dengan jumlah siswa saat saat ini sebanyak 15 orang yang tergabung dalam satu lokal,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, ponpes ini menganut kurikulum salafiyah yang menerapkan prinsip 70% ilmu agama dan 30% ilmu pengetahuan umum yang berbasis tingkat ulul.
“Semoga ponpes ini dapat terus berkembang dan muridnya lebih banyak lagi. Sehingga mampu memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Padang Panjang,” tutupnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, tokoh masyarakat, M. Shadiq Pasadigoe beserta undangan terkait lainnya. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid