Luncuran awan panas yang mencapai 15 kilometer saat itu tak hanya membuat ribuan penduduk lereng Merapi mengungsi. Bencana itu sedikitnya membuat 386 orang meninggal dunia, termasuk di dalamnya juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan.
SBY melanjutkan, selain memantau penanganan dampak bencana erupsi Merapi, ia dan istri kala itu juga intens memantau langsung penanganan dampak gempa bumi dahsyat yang mengguncang Yogyakarta pada 2006 silam.
"Waktu Yogya terkena gempa bumi dahsyat, berhari-hari saya berada di Yogya untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik," kata SBY yang pernah bertugas di Kota Yogyakarta sebagai
Komandan Korem 072/Pamungkas selama karirnya di TNI itu.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Yogyakarta saat itu, total korban meninggal akibat gempa 2006 mencapai 5.782 jiwa dan 26.299 luka berat serta ringan. Sementara jumlah rumah rusak total 71.763, rusak berat 71.372, dan 66.359 rumah rusak.
"Saya pun tidak lupa setelah sekian puluh tahun berlalu, undang-undang tentang Keistimewaan Yogyakarta dapat saya terbitkan dan setelah itu Yogyakarta menjadi daerah istimewa,' imbuh SBY.
SBY menuturkan, lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta nomor 13 tahun 2012 itu membuat pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tidak dengan mekanisme pemilihan umum seperti daerah lain. Melainkan penetapan.
"Sehingga penetapan (kepala daerah) jelas, apa yang menjadi hak Yogyakarta jelas, dengan demikian insyallah Yogyakarta akan membangun lebih baik lagi, masyarakat semakin sejahtera," ujar SBY.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sijogja.com
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026