“Di tahun-tahun politik seperti sekarang, nilai-nilai tersebut sangat penting. Berpolitik dengan Iman, taqwa, ukhuwah tidak memecah belah, tidak khianat, tidak memfitnah dan tidak mengumbar hoax juga penting untuk diingatkan kembali oleh para guru Al Qur’an kepada kita semua, agar pemilu yang sudah di depan mata, ini menjadi pesta demokrasi yang bermartabat,” tambah HNW.
Karena itu, sebaiknya para guru dan terlebih pemerintah DKI Jakarta bisa saling berkolaborasi untuk menghadirkan hak serta kewajiban masing-masing agar tujuan dalam bernegara bisa tercapai. Apalagi, kolaborasi yang baik, itu pernah dilakukan pada masa pemerintahan sebelumnya, tinggal meniru dan meneruskan saja. Bukan malah menghilangkan, hal-hal baik yang ada sebelumnya.
“Kita di parlemen tidak pernah capek mengusahakan kesejahteraan bagi seluruh Masyarakat termasuk para guru Al Qur’an. Tetapi, belum semua keinginan itu bisa tercapai. Misalnya, keinginan meredistribusi anggaran Pendidikan sebesar 20% dari APBN agar menjangkau seluruh guru, tak terkecuali guru Al Qur’an,” pungkasnya.
Sebelumnya, ketua delegasi Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur'an (FKPQ) DKI Jakarta, Ustad Ade Syaefudin mengatakan, perjuangan para pengajar Alquran ini sangat membanggakan. Mereka tetap melaksanakan tugasnya, meski penghasilan yang diperoleh berupa Honda (honor dari Allah) dan jauh di bawah pasukan orange. Beruntung, banyak orang yang tidak membiarkan situasi tersebut, dan ikut mengusahakan perbaikan meski tidak mengutarakannya secara terbuka.
Pada kesempatan tersebut, Ustad Ade Syaefudin mewakil para guru Pendidikan Al Quran, juga berterimakasih atas perjuangan HNW yang telah mengusahakan bantuan dari Kementerian sosial, meski perjuangan tersebut tidak diketahui oleh para guru yang menerima.
“Sudah banyak yang Pak Hidayat usahakan untuk guru-guru Pendidikan Al Quran. Harapan kami, Bapak tidak lelah terus membantu mewakili dan memperjuangkan aspirasi para guru, termasuk untuk memperoleh anggaran operasional yang memang sangat dibutuhkan lembaga Pendidikan Al Quran,” kata Ustad Ade Syaefudin lagi.[]
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bonsernews.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Aplikasi Maxim: Solusi Praktis untuk Perjalanan dan Penghasilan Tambahan di Indonesia
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh
Siap Tanggung, Prabowo Minta Jalur Whoosh Dilanjut hingga Banyuwangi Jawa Timur
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah