“Alangkah baiknya APBN 2024 fokus untuk memperkuat program pembangunan SDM dan pendidikan, serta mitigasi penurunan daya beli masyakarat yang terdampak resesi global 2023. Ketimbang harus membiayai IKN Nusantara,” imbuhnya.
Investasi ‘Cek Kosong’ IKN Nusantara
Ya, Nur Hidayat benar, Hingga detik ini, belum satupun investor kakap masuk ke IKN Nusantara.
Pernyataan jujur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bahwa belum ada realisasi investasi di IKN Nusantara, layak diberi jempol.
Sejauh ini, investor hanya mengaku-aku kepincut membangun bisnis di IKN Nusantara. Mereka baru menyerahkan letter of Intent (LoI) yang masih belum konkret. Tak lebih dari cek kosong.
“Belum (investasi belum ada yang terealisasi). Sekarang yang dikerjakan yang APBN semua,” kata Menteri Basuki pada 2 Mei 2023.
Salah satu alasan investor belum masuk ke IKN Nusantara, kata Menteri Basuki, terkait aturan teknis pembelian tanah yang belum rampung dibahas. Khususnya menyangkut bagaimana tata cara pembelian tanah di IKN Nusantara.
“Misalnya ada investor akan membangun rumah sakit di lahan seluas 5 hektare, belinya (tanah) bagaimana,” kata Menteri Basuki.
Untuk itu, Menteri Basuki berharap, Badan Otoritas IKN Nusantara segera merampungkan aturan pembelian tanah.
“Nah, sekarang mereka sedang menyelesaikan SOP-nya,” lanjut kader PDI Perjuangan itu.
Bagaimana suara pengusaha? Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyatakan, pengusaha masih wait and see untuk investasi di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
“Ada masalah siber, masalah tanahnya gimana, insentif apa. Atau kelangsungan listrik, pasti banyak pertanyaan. Ini kan membangun kota baru,” kata Arsjad di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023).
Arsjad mengibaratkan, investor dan pemerintah, saat ini, masih dalam tahap pacaran. Keduanya belum sah menjadi pasangan, karena belum investasi di IKN Nusantara.
Tentu saja, pengusaha atau investor tidak akan gegabah dalam berinvestasi. Paling tidak 3 faktor menjadi pertimbangan. Kepastian hukum, kepastian politik dan kalkulasi ekonomi.
Bisa jadi, dari 3 aspek itu, investor menilai belum saatnya untuk berinvestasi di IKN Nusantara.
Kalau sudah begitu, ‘masa pacaran’ akan panjang, bahkan tak jadi menikah. Karena, investor cemplungkan duitnye ke bisnis lain yang lebih aman dan menjanjikan cuan. [IndonesiaToday/Inilah]
Sumber: inilah.com
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
Menkeu Purbaya: APBN Bertujuan Membuat Seluruh Rakyat Kaya, Mari Kita Kaya Bersama!
Viral 2 Jam Terjebak Macet Parah Jakarta, Turis Korea Ngamuk Sampai Kencing dalam Botol