- Barang lainnya (untuk dijual): 14,5%.
- Barang elektronik: 13,3%.
- Jasa keuangan, real estat, dan jasa perusahaan: 11,4%.
- Manufaktur: 9,4%.
- Jasa-jasa: 9%.
- Penjualan otomotif: 5,1%.
- Konstruksi: 3,1%.
- Furnitur: 3,1%.
- Transportasi dan informasi: 1,6%.
- Pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, listrik, air, gas, penyedia hotel, dan restoran: masing-masing 0,4%.
Sebagai pencetus industri fintech P2P lending di Indonesia, Investree mendukung perkembangan industri kreatif. Partisipasi sektor kreatif menyentuh angka 24 persen dari seluruh total kredit. Industri yang menggerakkan lahirnya inovasi dan penemuan tersebut, diantaranya aplikasi dan pengembangan permainan, fotografi, serta film, animasi, dan video.
Pilihan editor: OJK: Tingkat Keberhasilan Bayar Investree di Posisi Terkendali
MELYNDA DWI PUSPITA
Sumber: tempo.co
Artikel Terkait
Jokowi memang mesti dilawan dengan pola flag fake versus flag fake
Viral, Sopir Bus SDIT Diduga Cabuli Siswi Kelas 1 SD: Celana Korban Dipelorotin lalu Memainkan Jari Telunjuknya
Whoosh Bikin Negara Tekor, DPR Singgung Jebakan ‘Sunk Cost Fallacy’: Sejak Awal Proyek Ini Tak Layak
Dibongkar Purbaya! Siapa ‘Benteng Perlindungan Koruptor’ di Bea Cukai?