Mengapa Pakistan yang Memiliki Nuklir Diam Saja Menonton Agresi Israel?

- Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB
Mengapa Pakistan yang Memiliki Nuklir Diam Saja Menonton Agresi Israel?


Berbicara tanpa mau disebutkan namanya, seorang pengamat independen Yordania mengungkapkan kepada MEM bahwa “Iran adalah musuh, bukan Israel.”


Perang Hamas Menggagalkan Normalisasi


Sebelum serangan 7 Oktober terhadap Israel yang menyebabkan kematian sekitar 1.200 warga Israel dan ratusan pria, wanita, serta anak-anak ditawan di tangan kelompok Hamas, aktivitas diam-diam terjadi di berbagai tingkatan dan individu untuk normalisasi hubungan Arab dengan Israel.


Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain telah memulai pertukaran pejabat dengan Israel pada tahun 2020. Sementara Kerajaan Saudi, di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, juga melakukan perundingan melalui utusan untuk tujuan tersebut.


Di Pakistan, perdebatan sempat berkobar di saluran televisi arus utama nasional dan platform media sosial tentang apakah Islamabad harus mempertimbangkan kembali pendiriannya terhadap Israel.


Kedua negara telah mengadakan pertemuan rahasia mengenai isu-isu terkait keamanan sejak menteri luar negeri mereka bertemu secara terbuka pada 2005. Wacana ini terkonfirmasi pada bulan Maret tahun ini ketika Fishel Benkhalid, seorang Yahudi Pakistan di kota Karachi, mengungkapkan melalui platform media sosialnya bahwa dia telah berhasil mengekspor makanan halal pertamanya ke Yerusalem dan Haifa.


Para pejabat Pakistan mengatakan bahwa ekspor dilakukan melalui negara ketiga dan merupakan inisiatif Benkhalid serta tidak menandakan adanya niat menjalin hubungan dagang dengan Israel. 


Malaya Lodhi, mantan duta besar Pakistan untuk PBB, mengatakan bahwa waktunya belum tepat untuk melakukan pembicaraan mengenai masalah ini. Dia berkata, “Pakistan telah menjadi pendukung setia perjuangan Palestina. Mereka ingin melihat adanya deeskalasi konflik.”

SEBELUMNYA


Halaman:

Komentar