Ketika berbicara pada konferensi pers, yang dilaporkan Anadolu pada Jumat (7/6/2024), Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan serangan Israel kembali jadi pengingat tragis dan mengerikan menyangkut harga yang harus dibayar oleh warga sipil di Gaza.
“Tentu saja, dia (Guterres) mengutuknya,” kata Dujarric, ketika ditanya mengenai tanggapan Guterres mengenai serangan Israel.
Dujarric menuturkan bahwa sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan itu berusaha memberikan layanan penting kepada warga sipil.
Mengingat tidak ada layanan pendidikan yang disediakan di Gaza, Dujarric mengatakan 300.000 anak yang menerima pendidikan dari UNRWA tidak dapat mengakses pendidikan, sehingga sekolah diubah menjadi tempat penampungan.
“Tidak ada tempat yang aman,” ucapnya.
Mengenai klaim Israel bahwa anggota Hamas hadir di sekolah tersebut, Dujarric berkata bahwa setiap orang dapat mendengarkan apa yang dikatakan orang lain dan setiap orang juga dapat melaporkannya.
“Anda dapat melaporkan apa yang saya katakan dan membuat analisis Anda sendiri. Apa yang dapat saya sampaikan kepada Anda adalah sejumlah besar warga sipil terbunuh, sejumlah anak-anak juga terbunuh,” tuturnya.
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026