Parah! Usai Dicap Wahabi Oleh Gus Ulil PBNU Imbas Tolak Tambang Raja Ampat, Ponsel Aktivis Greenpeace Alami Peretasan

- Rabu, 18 Juni 2025 | 13:05 WIB
Parah! Usai Dicap Wahabi Oleh Gus Ulil PBNU Imbas Tolak Tambang Raja Ampat, Ponsel Aktivis Greenpeace Alami Peretasan




NARASIBARU.COM - Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik dilaporkan sempat menjadi sasaran dugaan tindakan peretasan. 


Kabar soal percobaan peretasan terhadap perangkat ponsel milik Iqbal Damanik itu diungkapkan oleh akun X resmi Greenpeace Indonesia, @GreenpeaceID pada Selasa (18/6/2025).


Aksi percobaan serangan siber itu terjadi setelah Greenpeace menyerukan penolakan terhadap izin tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.


Sementara itu, Iqbal Damanik sempat menjadi sorotan usai berdebat soal masalah tambang dengan Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla dalam sebuah acara yang ditayangkan salah satu stasiun TV nasional. 


Saat berdebat masalah izin nikel di Raja Ampat dengan perwakilan Greenpeace, Ulil sempat menyamakan aktivis lingkungan yang menolak tambang dengan paham wahabi.


"Kawan-kawan, ada yang coba mengambil alih akun Whatsapp Iqbal Damanik, Juru Kampanye Hutan Greenpeace," ungkap akun Greenpeace Indonesia dikutip pada Rabu (18/6/2025).


Dalam keterangannya, Greenpeace sempat mengimbau agar siapa pun diminta untuk mengabaikan jika mendapatkan pesan atau telepon dengan menggunakan nomor ponsel milik Iqbal.


"Jika ada yang menerima pesan mohon abaikan dan jika ingin menghubungi, bisa coba jalur lain ya. Gak bisa cek WA, cuma bisa cek singkong Food Estate. #SaveRajaAmpat," tulisnya.


Meski sempat mengalami percobaan peratasan, akun WhatsApp milik Iqbal disebut sudah kembali pulih seperti sedia kala.


"Kawan-kawan, terima kasih atas pesan-pesan dukungannya. Syukurlah akun WhatsApp Iqbal Damanik sudah kembali. Stay safe semuanya, tetap saling jaga," kata akun @GreenpeaceID.


Heboh Penolak Tambang Dicap Wahabi


Sebelumnya diberitakan, debat masalah izin tambang di Raja Ampat yang melibatkan Ketua PBNU Ulil Abshar Abdallah dan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik sempat viral setelah cuplikan video dari sebuah program TV nasional beredar di media sosial.


Di depan Iqbal Damanik, Ulil menyebut kelompok penolak tambang seperti Greenpeace dan Walhi sebagai wahabi lingkungan. 


Dalam pernyataannya, Gus Ulil menyebut bahwa sikap sebagian pegiat lingkungan yang menolak total penambangan mirip dengan wahabisme.


Dalam potongan video itu, Iqbal Damanik awalnya meminta Gus Ulil untuk menunjukkan satu saja bukti wilayah pertambangan di Indonesia yang mampu mengembalikan (reklamasi) kembali ke ekosistem awal.


"Tunjukkan satu saja wilayah pertambangan di Indonesia ini yang mampu mengembalikan ke ekosistem awalnya," tantang Iqbal.


Gus Ulil lantas memberikan respons, dengan balik bertanya, mengapa harus sangat peduli pada pengembalian ekosistem awal. 


Ia kemudian membuat analogi dengan perubahan lingkungan akibat pertumbuhan penduduk.


"Bukan begitu, ini saya ambil analogi lain. Saya waktu kecil di kampung saya, saya menikmati ekosistem yang baik. Pohon banyak, sawah banyak. Sekarang karena pertambahan penduduk, ekosistem itu hilang. Anak saya tidak lagi bisa menikmati itu," ujar Gus Ulil.


Pernyataan Ulil itu langsung dibantah oleh Iqbal Damanik yang mana menurutnya, tidak head to head membandingkan ekosistem dengan pertumbuhan penduduk.


"Karena excavator dengan manusia emisi yang dikeluarkan beda gus. Satu orang gus, hanya bisa menebang satu pohon dalam satu hari. Tapi excavator bisa menebang ribuan hektare dalam satu hari," ujar Iqbal.


Di sisi lain, Ulil menekankan bahwa sikap yang menuntut kemurnian ekologis seperti yang disuarakan Iqbal sebagai wahabisme.


“Wahabisme itu artinya begini, orang wahabi itu begitu kepinginnya menjaga kemurnian teks, sehingga teks tidak boleh disentuh sama sekali. Harus puritan. Nah, saya mengatakan, teman-teman lingkungan ini terlalu ekstrem, seperti menolak sama sekali mining, karena industri ekstraksi selalu pada dirinya dangerous dan itu berbahaya," kata Ulil.


👇👇


@rosi_kompastv Tanggapi Tambang Nikel Raja Ampat, Beda Pendapat PBNU dan Greenpeace soal Bahaya Penambangan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik bertanya kepada Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla apakah ada konsesi tambang yang berhasil mereklamasi atau mereboisasi atau mengembalikan ekosistem semula. Sebab, bumi yang kita tinggali saat juga akan diwariskan kepada anak cucu kelak. Gus Ulil mengatakan penolakan aktivitas penambangan sama sekali juga berbahaya. “Yang bilang tidak berbahaya, ada enggak Gus?,” tanya Iqbal. “Oke, kalaupun berbahaya, apakah sama sekali kita tidak boleh menambang? Ini anugerah Allah. Pohon anugerah, tambang anugerah. Mari kita lihat kalkulasi maslahat mafsadatnya,” jawab Gus Ulil. “Itulah Gus yang diminta, kapan pemerintah mau beralih dari sini,” lanjut Iqbal. “Kenapa harus beralih?,” tanya Gus Ulil. “Harus beralih. Karena kalau kita tidak beralih, kita sudah tidak punya– bahkan Kementerian Kehutanan sendiri bilang di dalam programnya kuota deforestasi kita itu sudah lebih kecil daripada yang sudah terdeforestasi. [...] Tidak semua hal harus kita ekstraksi. Tidak semua hal atau anugerah ini mencari nikmat kita. Ada anugerah di muka bumi ini yang menjadi nikmat dan harus kita wariskan kepada anak cucu kita,” pungkas Iqbal. Klik link di bio. #kompastv #rosikompastv #rosiannasilalahi #rajaampat #tambang #nikel #papua #pbnu #greenpeace ♬ original sound - rosi_kompastv


Sumber: Suara

Komentar