Dianggap Upaya Menghapus Jejak Ijazah Palsu Jokowi, Kebakaran Hebat di Pasar Pojok Pramuka Jadi Pertanyaan

- Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:40 WIB
Dianggap Upaya Menghapus Jejak Ijazah Palsu Jokowi, Kebakaran Hebat di Pasar Pojok Pramuka Jadi Pertanyaan


NARASIBARU.COM -
Nama Pasar Pojok Pramuka, kini ikut menambah daftar rangkaian kejanggalan terkait kasus dugaan ijazah dan skripsi palsu Joko Widodo.

Menurut Beathor Suryadi yang merupakan politisi PDIP, ijazah S-1 Joko Widodo dicetak di salah satu kios yang terletak di kawasan Pasar Pojok Pramuka, Jakarta Pusat.

Pencetakan ijazah palsu di Pasar Pojok Pramuka, menurut Beathor dilakukan oleh Tim Sukses Joko Widodo yang seluruhnya merupakan warga Solo.

Pencetakan ijazah, selain untuk kelengkapan dokumen ke KPU juga untuk memenuhi syarat sebagai Gubernur Jakarta.

Terkait dengan munculnya polemik yang kini beredar di tengah publik, Rismon Sianipar yang merupakan Ahli Digital Forensik ikut memberi tanggapan.

Menurutnya, sejumlah kejanggalan terkait dengan perkara ijazah dan skripsi palsu semakin perlu mendapat jawaban dari Joko Widodo.

Selain pada Lembar Pengesahan Skripsi dan sosok Kasmudjo, Rismon juga mendapati kejanggalan pada formulir registrasi atas nama Jokowi yang mengindikasikan perbedaan.

Berdasarkan pada formulir registrasi dan pendaftaran, Rismon mengimani Jokowi bukan menempuh program Sarjana melainkan Ahli Madya atau Diploma.

Karena itu, adanya dugaan yang yang menyebut ijazah Jokowi dicetak pada tahun 2012 di Pasar Pojok Pramuka, menurut Rismon merupakan hal mungkin saja terjadi.

“Banyak sekali kejanggalan yang belum terjawab oleh Jokowi, tim kuasa hukum hanya memberi narasi bukan inti,” ujar Rismon.

Sehubungan dengan proses pencetakan ijazah di tahun 2012, Wakil Ketua Umum Jokowi Mania Andi Azwan memberi sanggahan.

Terlibat langsung dalam Tim Sosialisasi Kampanye Jokowi-Ahok, Andi menyebut pernyataan Beathor Suryadi tidak lain hanya merupakan upaya Panjat Sosial atau Pansos.

Memberikan pernyataan tanpa adanya dasar di tengah-tengah polemik, menurut Andi hanya bertujuan untuk mencari sorotan.

“Ini menurut saya pansos, untuk dapat ketenaran dalam situasi seperti ini, yang diucapkan itu omong kosong,” sanggah Andi dikutip Ayojakarta dari Official iNews.

Disebutnya nama Pasar Pojok Pramuka dalam kasus dugaan ijazah dan skripsi palsu Jowo Widodo, ikut membuat sebagian kalangan berspekulasi.

Menurut sejumlah warganet, persitiwa kebakaran yang terjadi di Pasar Pojok Pramuka pada awal Desember 2024 merupakan upaya menghapus jejak pembuatan ijazah.

Selain menewaskan satu orang, kebakaran hebat juga telah menghanguskan lebih dari 50 bangunan kios jasa pengetikan skripsi yang berada tidak jauh dari Pasar Obat Pramuka.

Dalam salah satu unggahannya, salah satu akun instagram ikut mempertanyakan ada atau tidaknya hubungan kasus ijazah palsu dengan peristiwa kebakaran.

“Netizen, benarkah ini murni kebakaran biasa atau disengaja?” ujar pemilik akun @laila.lali90 yang ditanggapi beragam oleh ribuan warganet. ***

Sumber: ayojakarta

Komentar