NARASIBARU.COM - Detik-detik tewasnya Brigadir Muhammad Nurhadi dibeberkan tersangka Misri Puspita Sari kepada pengacaranya Yan Mangandar Putra.
Misri menyebut Ipda Haris sempat video call seseorang memperlihatkan wajah Brigadir Nurhadi yang sedang berendam di kolam di vila pribadi di Gili Trawangan.
Sampai saat ini, tersangka kasus kematian Brigadir Nurhadi ini sebanyak tiga orang mulai dari Ipda Haris Chandra, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Misri Puspita Sari.
Belum jelas siapa yang menjadi tersangka utama atau intelektual dader dalam kasus ini.
Pengakuan-pengakuan Misri ini disampaikan pengacaranya Yan Mangandar di You Tube Tribun Lombok dengan judul Pengacara Misri Beberkan Kronologi Detik-detik Kematian Brigadir Nurhadi di Vila Gili Trawangan seperti dilihat, Senin (14/7/2025).
“Antara pukul 18.20 sampai 19.55, Ipda Haris Chandra dua kali masuk kembali ke vila. Pertama dia datang dia itu sambil main Hp, dia itu nelpon sambil video call. Dia langsung ke kolam, sempat video call seseorang dan ditunjukkan wajah Brigadir Nurhadi,” katanya.
Kedatangan ketiga kali Ipda Haris Chandra hanya sampai teras villa. Dengan gestur celangak celinguk ke dalam villa.
Sementara posisi Kompol I Made Yogi saat itu di kamar vila sambil tertidur karena pengaruh obat atau narkoba yang mereka minum saat pesta.
Pada pukul 19.55 ini, Misri sambil duduk di kursi kolam villa sempat memvidiokan Brigadir Nurhadi di pinggir kolam dalam kondisi berendam dan sempat dikirimkan ke teman-temannya sambil menyebut vidio ini lucu.
Setelah mengambil video, Misri lalu berjalan ke kamar sambil main Hp. Saat jalan ke kamar, dia lihat Ipda Haris Chandra datang ketiga kalinya. Dia melihat Haris sampai di teras villa saja.
Lalu Misri membangunkan Kompol I Made Yogi karena beranggapan Ipda Haris Chandra ada keperluan dengan Kompol Yogi.
“Bangunkannya lama lagi, mungkin sampai 15 menitan. Akhirnya Kompol Yogi bangun langsung pegang HP,” katanya.
“Setelah memastikan Kompol Yogi bangun, dia langsung masuk kamar mandi. Dia mandi lama sekali sampai lebih 20 menitan. Mandi total dia katanya. Di dalam dia agak lama. Habis mandi dia dandan karena meja rias juga di dalam,” ujarnya lagi soal Misri saat kejadian malam itu.
“Selama di kamar mandi, dia tidak mendengar apa-apa sama sekali,” kata Yan Mangandar menceritakan kronologi kejadian di Villa Gili Trawangan.
Sementara itu hasil autopsi yang dilakukan oleh tim forensik Universitas Mataram melalui ekshumasi jenazah Brigadir Nurhadi, korban meninggal karena dianiaya lebih dulu.
Brigadir Nurhadi, menurut analisa forensik, tidak meninggal akibat tenggelam seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Sebaliknya, korban diduga meninggal karena kekerasan fisik, khususnya akibat cekikan yang menyebabkan patah tulang lidah.
Dr Arfi Syamsun, ahli forensik yang memimpin autopsi, menjelaskan bahwa selain patah tulang lidah, tubuh korban juga menunjukkan luka lecet, memar, dan robek di beberapa bagian tubuh, termasuk kepala, tengkuk, punggung, dan kaki kiri.
"Patah tulang lidah umumnya menunjukkan adanya kekerasan pada area leher, lebih dari 80 persen disebabkan oleh pencekikan," katanya.***
Sumber: pojok1
Artikel Terkait
Nelayan di Banyuasin Diduga Ditembaki Kapal TNI AL saat Melaut, Satu Orang Kena Peluru di Tenggorokan
Istri di Asahan Tepergok Selingkuh lalu Dibacok Suami Pakai Parang hingga Kritis
Emosi Tak Dibayar Usai Hubungan Badan, Wanita di Bone Gebuk Kepala Lansia Pakai Balok Kayu
Dugaan Aktivitas Seksual Ekstrem di Kematian Diplomat Arya, Psikolog: Melakban Hidung & Mulut untuk Mencapai Orgasme