NARASIBARU.COM - Kasus penemuan lima jenazah satu keluarga yang terkubur di halaman belakang rumah masih menyisakan duka mendalam tidak hanya bagi kerabat tetapi juga warga sekitar di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat.
Pihak keluarga kini hanya bisa berharap pada aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut. Harapan itu disampaikan langsung oleh Niko Hadimulya, keponakan almarhum Sahroni yang menjadi salah satu korban.
“Saya keponakan korban. Semoga kasus ini bisa terungkap dan pelaku bisa diamankan serta dihukum seberat-beratnya. Kami serahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian dan percaya penyidik mampu mengungkap kasus tersebut,” ujar Niko saat diwawancarai di sela-sela prosesi pemakaman, Rabu (3/9/2025).
Menurut Niko, keluarga menduga kuat bahwa peristiwa ini merupakan pembunuhan, mengingat kelima korban ditemukan terkubur dalam satu iiang. Ia menjelaskan, bahwa tidak pernah ada persoalan pribadi ataupun konflik yang dialami Sahroni.
“Tidak pernah terdengar ada masalah. Korban hanya pernah cerita soal ajakan berbisnis, karena memang punya usaha sarang walet di rumahnya,” ucapnya.
Adapun lima korban tersebut adalah Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucu Sahroni, yakni Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.
Sahroni diketahui mengelola usaha sarang burung walet setelah pensiun, sementara Budi sebelumnya bekerja di bank sebelum membuka toko grosir bersama sang istri.
Diberitakan sebelumnya, penemuan lima jenazah ini bermula dari laporan warga yang mencium bau busuk di rumah korban pada Senin (1/9/2025) sore.
Polisi yang datang ke lokasi menemukan gundukan tanah di bawah pohon nangka.
Setelah digali, terlihat jasad tiga orang dewasa dan dua anak yang dikubur dalam satu lubang.
“Di TKP ditunjukinlah gundukan tanah di belakang rumah tersebut. Setelah dilakukan penggalian, ditemukanlah lima jenazah, terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” jelas Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa cangkul, ember kecil, sprei biru, dan terpal dengan bercak darah. Hingga Selasa (2/9/2025), lima orang saksi telah diperiksa terkait kondisi keluarga korban sebelum tragedi terjadi.
“Apakah soal ada luka, kemungkinan korban sudah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan. Untuk memastikan, semuanya dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi,” katanya.
Penemuan ini membuat warga Paoman diliputi rasa ngeri. Beberapa mengaku sempat melihat hal mencurigakan sebelum kejadian, seperti dua mobil pikap yang berhenti cukup lama di depan rumah korban pada Sabtu dini hari.
Namun saat itu, tak seorang pun menyangka kaitannya dengan tragedi besar yang kemudian terbongkar. Kini, rumah di Jalan Siliwangi Nomor 52 itu dipasangi garis polisi.
Proses penyelidikan masih terus berjalan, sementara warga hanya bisa berharap tabir gelap tragedi ini segera terungkap, agar keadilan bagi keluarga malang itu bisa terwujud.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
KontraS Terima 33 Laporan Orang Hilang Saat Demo 25-31 Agustus, Berikut Identitasnya!
Akhirnya Polda Jateng Buka Suara Soal Meninggalnya Mahasiswa Unnes Iko Juliant, Ini Kronologi Versi Polisi!
Misteri Kematian Satu Keluarga di Indramayu, Korban Diketahui Sempat Beli Ayam Bakar untuk Tamu
Syahdan Husein Admin Gejayan Memanggil Dikabarkan Ditangkap Polisi, Ada Apa?