NARASIBARU.COM - Muhaimin Iskandar selaku Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat baru-baru ini menyinggung robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut mengungkap reaksi salah satu orangtua ketika jenazah anaknya diantarkan kepadanya.
Orangtua santri yang seorang Kiai asal Madura itu diungkap justru bersyukur anaknya meninggal dalam keadaan baik.
"Mengagetkan jawaban kiainya. 'Saya tidak sedih, saya justru bersyukur anak saya bisa meninggal dalam keadaan salat dan dalam keadaan sedang menuntut ilmu di pesantren,'" beber Cak Imin.
Kiai asal Madura itu juga menginginkan tiga anaknya yang lain meninggal dalam keadaan baik seperti korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny.
"'Saya ingin anak saya begitu lagi, tiga lagi kalau bisa,' katanya," sambung Cak Imin.
Menurut Cak Imin, sikap Kiai asal Madura yang sekaligus wali santri Pondok Pesantren Al Khoziny tersebut memang susah dicerna logika.
"Jadi kalau nggak logika yang kuat keimanan dan kekhasan pesantren, mungkin adalah sesuatu yang amat sangat berat," tutup Cak Imin.
Saat cuplikan pidato Cak Imin dibagikan akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Rabu, 15 Oktober 2025, warganet dapat memahami keikhlasan orangtua para santri.
Namun robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny diminta tetap diusut karena adanya kemungkinan lalai, bukan akibat bencana maupun takdir semata.
"Semua orang ingin kematian yang indah, tapi tidak dengan takdir yang terjadi akibat kelalaian," komentar akun @namanya_firdha***.
"Meninggal ketika sedang beribadah memang baik, tapi nggak gara-gara bangunan runtuh akibat pembangunannya nggak bener juga kali," kata akun @red._.so***.
"Bedakan musibah murni dan musibah karena kelalaian. Sedangkan Allah sudah berfirman kehancuran bila sebuah urusan tidak diserahkan kepada ahlinya," timpal akun @emyyatul***.
Sebagai informasi, robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny menewaskan 51 santri yang jenazahnya telah berhasil diidentifikasi pada 11 Oktober 2025.
Masih ada 13 kantong jenazah yang belum teridentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
Belakangan ini muncul pro kontra atas rencana pemerintah ingin membangun ulang Pondok Pesantren Al Khoziny menggunakan APBN.
Cak Imin menanggapi pihak kontra dengan meminta solusi untuk 1.900 santri yang masih belajar di sana.
"Kepada DPR yang ada satu dua orang yang memprotes, apa solusi Anda? Dengan 1.900 santri yang sedang belajar," tutur Cak Imin pada kesempatan yang sama dengan ceritanya soal wali santri sebelumnya.
Bagaimana pendapatmu?
Sumber: suara
Artikel Terkait
Ramai Ponpes Lirboyo, Anak Menkeu Sebut Pendidikan di Pesantren Bergaya Feodal: Penghormatan Berlebihan
Curhatan Suami setelah Anti Puspita Sari Tewas di Hotel Palembang, sang Anak Rewel Mencari Ibunya
Sosok Pria Check In dengan Anti Puspita di Hotel Terkuak, Polisi: Kejadiannya Sangat Cepat
Wanita Hamil Tewas usai Chek In di Hotel Bareng Pria Misterius, Keluarga Kaget: Pamitnya Antar Suami