Saat prosesi acara digelar, masyarakat Desa Dayurejo yang berjumlah sekitar 10 ribu jiwa sangat antusias menonton, belasan karya seni yang menyerupai ogoh-ogoh diarak oleh warga seperti karnaval.
Tidak hanya itu, gunungan berisi susunan hasil bumi dan aneka makanan pun ikut juga diarak, sampai ke kantor desa. Di kantor desa, masyarakat setempat sudah sesak memenuhi jalan.
Ketika gerbang dibuka dan warga dipersilakan mengambil gunungan hasil bumi, antusias warga pun tidak terbendung untuk berebut. Bahkan, gerbang desa yang belum sepenuhnya terbuka didorong sampai melengkung hampir jebol.
Banyak orang tertindih termasuk emak-emak.
Sumber: kumparan
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga