Kok Bisa Eks Napi Jadi Dokter Gadungan? Susanto Pernah jadi Dirut RS hingga Menangani Operasi Caesar

- Kamis, 14 September 2023 | 13:30 WIB
Kok Bisa Eks Napi Jadi Dokter Gadungan? Susanto Pernah jadi Dirut RS hingga Menangani Operasi Caesar


Susanto bahkan pernah menjabat sebagai Kepala UTD di Palang Merah Indonesia (PMI) Grobogan sejak tahun 2006 hingga tahun 2008. Di tiga tempat di Grobogan, Susanto menggunakan nama dr. Susanto.


5. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


Sosoknya juga pernah bekerja sebagai Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di Rumah Sakit Pahlawan Medical Center, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.


Namun baru 5 hari bertugas, kepalsuannya terungkap saat grogi dan salah menangani operasi caesar. Susanto pun dilaporkan oleh Direktur RS ke Polsek Kota Kandangan.


Susanto kemudian divonis PN Kandangan hukuman penjara 20 bulan. Susato juga pernah bertugas sebagai profesi yang sama di RS Gunung Sawo Temanggung.


6. Dokter di RS di Sangatta


Susanto juga menipu RS di Kalimantan Timur pada 2011 yakni RS Sangatta Occupational Health Center dan RS Prima Sangatt. Aksinya diketahui usai dirinya diusut Polres Kutai Timur.


7. Rumah Sakit PHC Surabaya


Penipuan yang dilakukan oleh Susanto terbongkar setelah pihak Rumah Sakit PHC akan melakukan pemberkasan guna perpanjangan masa kontrak kerja milik Susanto.


Pemberkasan Rumah Sakit tersebut memerlukan dokumen-dokumen seperti Daftar Riwayat Hidup (CV), fotokopiIjazah, fotokopi STR (Surat Tanda Registrasi), fotokopi KTP, fotokopi Sertifikat Pelatihan, fotokopi Hiperkes, fotokopi ATLS, dan fotokopi ACLS.


Pihak Rumah Sakit PHC meminta dokumen atas nama dr. Anggi Yurikno, dokter yang identitasnya digunakan oleh Susanto.


Setelah dilakukan pengecekan, ternyata dokumen yang dikirimkan oleh Susanto terdapat ketidaksesuaian dengan data yang ada di website. Diketahui, dr. Anggi Yurikno bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.


“Saya cek website ada perbedaan data, terutama foto yang muncul kok berbeda. Foto yang di website dengan foto yang dilampirkanwaktu verifikasi ke saya dengan anggota IDI," ujar Ika, salah seorang pegawai di Rumah Sakit PHC.


Sumber: suara


Halaman:

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini