Saat dicek di muara sungai yang berada sekitar tiga meter dari laut ternyata udang berdatangan dari muara tersebut. Ada sebuah jembatan, di bawahnya terdapat pipa yang tidak digunakan lagi, berdiameter tiga meter. Di dalam pipa tersebut ada pipa lagi.
"Pipa itu ternyata bocor, sehingga udang yang terseret ombak, masuk dari situ hingga ke pemukiman warga," imbuh Herlinda.
Dia merasa, jutaan udang yang naik ke darat itu adalah berkah bagi warga desa. Warga pun langsung mengumpulkan udang tersebut. Bahkan, ada yang sudah meraup keuntungan karena fenomena ini terjadi sejak tiga hari lalu.
Warga kata Herlinda, mulai mengumpulkan udang, sebagian menjemur dan dijual Rp20 ribu per kaleng susu kecil. Sebagian lagi dijual basah seharga Rp10 ribu per kaleng.
Bahkan, ada yang berhasil mengumpulkan hingga 10 kilogram. Namun, ada juga sebagian warga, memilih membuang kembali udang ke laut sebagai umpan ikan.
Saat ini, lanjutnya, memang sedang berlangsung musim udang dan ikan. Biasanya kalau bulan baru, jutaan udang bermunculan di laut, namun baru kali ini naik ke darat.
"Ini berkah bagi warga. Kami sangat mensyukurinya," tambahnya.
Sumber: indozone
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa