Padahal, anak ketiga dari delapan bersaudara ini sudah memakai jalur orang dalam. Meminta pertolongan Serda Adan Aryan marsal yang menjabat Bagian Urusan Pemeliharan dan Ketertiban (Baur Hartib) Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) di Pangkalan Angkatan Laut atau Lanal Nias. Adan menjanjikan bisa meluluskan Iwan, asal ada uang jaminan sebesar Rp200 juta.Ternyata, semua pupus.
Pada 16 Desember 2022, Adan menemui Iwan di rumahnya. Dia bilang, Iwan akan dibawanya ke Padang untuk mengikuti seleksi di sana, dibantu pamannya yang berdinas di Lantamal 2 Padang. Keluarga Iwan yang sudah mengenal dan menganggap Adan seperti anak sendiri, setuju dan percaya begitu saja semua ucapannya. Berangkatlah Iwan ke Padang melalui Pelabuhan Gunungsitoli.
Enam hari kemudian, tepatnya 22 Desember 2022, Adan mengirim foto Iwan memakai pakaian dinas lengkap dan kepala botak kepada keluarganya. Isi kabar: Iwan sudah lulus dan akan mengikuti Pendidikan di Tanjung Uban, Kepulauan Riau.
"Dia juga meminta ditransfer uang. Pertengahan April 2023, lewat WhatsApp, Adan minta dibelikan burung murai batu dua ekor untuk pamannya. Harga burung itu Rp14 juta," kata Yanikasi Telaumbanua, tante Iwan yang dihubungi Tempo lewat sambungan telepon, Sabtu, 30 Maret 2024.
Adan datang langsung ke Nias mengambil burung tersebut. Sebelum pergi, dia bilang kepada Ama Pian Telaumbanua, ayah Iwan agar bersiap-siap menghadiri pelantikan anaknya di September. Pada 3 September 2023, Adan mengabarkan keluarga Iwan kalau pelantikan diundur menjadi awal Oktober 2023. Kembali dia meminta uang dengan alasan untuk ongkos menghadiri pelantikan Iwan, keluarga mengirim Rp3,7 juta.
"Pada 3 Oktober, berangkatlah kekek, ayah Iwan, Ama Princes Telaumbanua dan Yanto Telaumbanua. Mereka sampai di Tanjung Uban tanggal 6 Oktober 2023. Sampai di sana, Adan bilang pelantikan ditunda karena Iwan terpilih menjadi pasukan khusus Marinir. Seminggu di sana, uang Rp40 juta yang mereka bawa sudah habis untuk biaya makan dan menginap di hotel. 15 Oktober, kembali ke Nias. Tak ada kepastian dan kami tak bertemu anak kami..." katanya menangis.
Masih dengan suara menahan tangis, Yanikasi bilang, pada Januari 2024, pihak keluarga menemui Adan di kantornya. Menanyakan keberadaan Iwan dan tanggal pasti pelantikannya, Adan tidak memberi jawaban pasti. Kembali pada 5 Februari, keluarga menemui Adan di Mess Pomal Lanal Nias. Bukannya memberi kabar baik, Adan malah meminta uang pulsa supaya bisa menghubungi Iwan.
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga