"Itu adalah hak beliau, kita hormati. Saya tidak marah, dan saya terus bekerja bersama."
"Ketika tugas di DKI Jakarta, bisa dibilang kapan saja saya minta waktu untuk audiensi, beliau selalu memberikan. Sebab banyak urusan DKI yang juga perlu campur tangan Pemerintah Pusat. Dan dia selalu berikan waktunya untuk saya," kata Anies.
Anies pun kemudian disinggung soal pencopotan dirinya saat jadi Mendikbud dengan isu tak sedap soal tunjangan profesi guru, yakni ada kelebihan bayar Rp 23,3 triliun. Di mana ada sejumlah pihak yang menuduh Anies melakukan korupsi.
Anies pun langsung membela diri. Menurutnya, justru dialah pihak yang menggagalkan adanya penguapan uang di Kemendikbud soal banyaknya dana yang ditransfer ke guru-guru yang sebenarnya tidak ada.
Anies mengaku justru dialah yang menyurati Kementerian Keuangan dan melaporkan temuan tersebut. Bukan justru sebaliknya. "Jadi bukan sebaliknya, tetapi justru saya yang melaporkan ke Kemenkeu. Saya tidak korupsi," kata Anies.
Soal apa alasan sebenarnya mengapa Anies dicopot dari kursi Mendikbud, Anies juga mengaku tak peduli. Sebab Presiden Jokowi dinilai memiliki hak untuk mengganti siapa saja. Dan kondisi saat ini yang tengah dijalani Anies, dikatakan tak pernah diduga-duga sebelumnya.
Apalagi ketika diberi kesempatan memimpin Jakarta, dan menghadapi persoalan ketika ibu kota ikut dihantam pandemi COVID. Bagi dia, ada campur tangan Tuhan yang menakdirkannya lebih bisa mendulang pengalaman di ibu kota ketimbang hanya di Kemendikbud.
Sumber: poskota
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?