INFO! Akhirnya UGM Buka Suara Soal Reuni Jokowi dan Isu Ijazah: Inisiatif Alumni atau Ada Agenda Lain?

- Selasa, 29 Juli 2025 | 14:10 WIB
INFO! Akhirnya UGM Buka Suara Soal Reuni Jokowi dan Isu Ijazah: Inisiatif Alumni atau Ada Agenda Lain?




NARASIBARU.COM - Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi seakan memberikan jawaban telak tanpa perlu berkata-kata. 


Di tengah kembali memanasnya polemik soal keaslian ijazahnya, Jokowi memilih untuk 'pulang kandang' menghadiri reuni akbar angkatannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).


Kehadiran Jokowi pada Sabtu (26/7/2025) itu sontak menyedot perhatian publik. 


Momen tersebut dinilai lebih dari sekadar temu kangen biasa, melainkan sebuah penegasan simbolis yang kuat di tengah tudingan miring yang terus berulang dan kembali viral di berbagai platform media sosial.


Acara yang bertajuk 'Reuni SPIRIT '80: Guyub, Rukun, Migunani' itu digelar khidmat dan penuh keakraban di almamaternya. 


Jokowi, yang merupakan alumnus angkatan 1980, tampak membaur dengan rekan-rekan seperjuangannya, bernostalgia tentang masa-masa kuliahnya di kampus biru tersebut.


Meski reuni ini menjadi sorotan karena momentumnya yang bertepatan dengan isu ijazah, pihak kampus dan panitia menegaskan bahwa acara ini bukanlah agenda dadakan yang dirancang untuk merespons polemik.


Penjelasan Pihak Kampus UGM


Pihak Fakultas Kehutanan UGM memastikan bahwa acara reuni tersebut murni inisiatif para alumni dan telah direncanakan jauh-jauh hari, tanpa ada kaitan dengan isu politik yang sedang berkembang.


Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menegaskan bahwa rencana reuni ini sudah digaungkan oleh paguyuban alumni angkatan '80 sejak lama.


"Sudah jauh-jauh hari mereka merencanakan," kata Sigit Sunarta saat dikonfirmasi pada Selasa (29/7/2025).


Sigit menjelaskan, model reuni per angkatan seperti ini merupakan hal yang lumrah di UGM. Inisiatif selalu datang dari alumni sendiri. 


Pihak fakultas, kata dia, justru tidak pernah menggelar reuni akbar yang mengundang seluruh angkatan secara formal.


"Kalau Fakultas Kehutanan UGM tidak menyelenggarakan reuni besar, tetapi biasanya lintas angkatan akan hadir sukarela tanpa undangan pada saat puncak peringatan dies natalis pada tanggal 17 Oktober 2025," ungkapnya.


Ia menambahkan bahwa dukungan untuk acara puncak Dies Natalis pun datang dari para alumni.


"Tidak ada undangan dari fakultas pada puncak acara dies, karena puncak acara justru disupport full oleh alumni, mereka sendiri yang woro-woro ke alumni lintas angkatan," pungkasnya.


Inisiatif Murni Alumni Angkatan '80


Penegasan senada datang dari Ketua Angkatan '80 Fakultas Kehutanan UGM (Spirit '80), Arief Hidayat


Ia mengungkapkan bahwa keinginan untuk menggelar reuni ini sudah muncul sejak setahun lalu, terutama untuk menandai 45 tahun perjalanan angkatan mereka.


"Tanggal 28 Juli 1980 kita diterima di Fakultas Kehutanan tercinta ini. Terselenggaranya acara ini [reuni] sangat luar biasa, ada yang dari Manado, Lombok, Bali, dan lain-lain," kata Arief dengan antusias.


Menurut data yang ia miliki, dari total 88 mahasiswa angkatan 1980, sebanyak 67 orang berhasil hadir dalam reuni kali ini. 


Ia menyebutkan bahwa pertemuan ini bukan yang pertama. Paguyuban bernama 'Spirit '80' ini secara rutin menjaga silaturahmi.


"Kita punya paguyuban alumni angkatan 80 di situ anggotanya adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan yang masuk tahun 1980 kemudian kita beri nama Spirit 80," ucapnya.


"Ya sifatnya paguyuban, ngumpul-ngumpul, saling silaturahmi," imbuhnya.


Arief bahkan mengenang bahwa pertemuan serupa pernah digelar saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, membuktikan bahwa agenda kumpul-kumpul ini adalah tradisi lama.


"Waktu [Jokowi] di Wali Kota juga pernah kan, kita pertama ketemu di Solo Loji Gandrung itu," tandasnya.


Sumber: Suara

Komentar