Rocky menyebut bahwa dasar mimpi SBY adalah suasana nyata politik Indonesia saat ini yang mengingatkan Jokowi sebagai Presiden RI ke-7 agar fokus membangun bangsa.
Sebagai pemimpin, mereka tak perlu lagi mencampuri soal pengganti mereka selanjutnya karena tugas memilih Presiden Indonesia berada di tangan rakyat.
Presiden Jokowi secara terang-terangan mengaku akan melakukan cawe-cawe terkait Pilpres 2024. Program yang sudah berjalan harus diteruskan oleh penggantinya kelak.
Bagi sebagian pihak, cawe-cawe ini dianggap berbahaya sehingga mengancam demokrasi.
"SBY mimpinya mempersatukan, sedangkan Jokowi mimpinya adalah mencurigai seseorang. Kan Pak Jokowi yang ucapkan, 'hati-hati jangan salah pilih presiden!' Berarti, dari 3 kandidat ada satu yang tidak boleh dipilih karena kedudukannya salah," ujarnya.
"Mimpi SBY untuk menghasilkan kedamaian, itu semacam sindiran kepada Jokowi yang masih terus berusaha masuk ke favoritesme. Mulailah Pak Jokowi belajar supaya jangan menghina seseorang," tegas Rocky.
Sumber: suara
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD