Temui Prabowo, Ex Anggota Tim Mawar Kopassus: Jaga Bangsa, Tutup Semua Celah yang Haus Kekuasaan!

- Selasa, 02 September 2025 | 22:15 WIB
Temui Prabowo, Ex Anggota Tim Mawar Kopassus: Jaga Bangsa, Tutup Semua Celah yang Haus Kekuasaan!


NARASIBARU.COM -
Kepala Timsus 08 Fauka Noor Farid menyerukan semua elemen bangsa tetap jaga persatuan di tengah dinamika situasi bangsa seperti sekarang ini. Diketahui, sejumlah wilayah di Indonesia diwarnai demo yang berujung ricuh.

Hal ini disampaikan Fauka Noor Farid  setelah mendapatkan pengarahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Indonesia adalah negara damai, yang sejak lama menjadi contoh tentang Kebhinekaan. Menjadikan Indonesia memerlukan perjuangan panjang berlumur air mata dan darah,” ujar Fauka Noor Farid, Selasa (2/9/2025).

“Jangan sampai peristiwa yang terjadi hari-hari ini justru membuka celah bagi mereka yang haus keributan dan haus kekuasaan, membuat onar, atau bahkan memecah belah kita, kemudian dibiarkan hancur,”sambungnya.

Mantan Perwira Korps Baret Merah Kopassus ini menegaskan, kepemimpinan Prabowo Subianto menunjukkan langkah strategis memerangi praktik korupsi yang merugikan bangsa.

“Karena kecintaan Presiden kepada rakyat, beliau menjadi Pemimpin bangsa yang paling berani membongkar kasus koruptor besar dan jejaring oligarki. Timsus08 mengambil posisi aktif dalam mengungkap kasus mega korupsi,” tambahnya.

Dia menambahkan, jika ada aspirasi dan kritik dari warga terhadap kebijakan yang dinilai kurang sesuai, hal ini harus disampaikan secara baik dan benar, tidak menggunakan kekerasan dan perilaku lainnya yang bersifat dapat membawa kerusakan.

“Penyampaian kritik harus dilakukan dengan baik, tidak anarkis, tidak provokatif, tidak sampai merusak fasilitas ekonomi yang itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, apalagi sampai menimbulkan permusuhan. Tidak ada yang mau mengekang ekspresi, kita jaga itu semua,” imbuhnya.

Selain itu, pendekatan yang dilakukan oleh aparat dalam melakukan penanganan demonstrasi di lapangan harus mengedepankan rasa humanis dan tenggang rasa. Jangan represif dan lakukan dengan cara terukur.

“Aparat penegak hukum yang terbukti sewenang-wenang harus diproses secara transparan sesuai peraturan yang berlaku,” pungkasnya.

Sumber: okz

Komentar