NARASIBARU.COM - Pengamat politik dan militer, Selamat Ginting, mengkritik keras gaya perayaan kemerdekaan 17 Agustus di Istana yang dinilainya kehilangan kekhidmatan.
Dalam podcast ‘Akbar Faizal Uncensored’, Ginting menyoroti tradisi joget-joget yang belakangan ditampilkan dalam acara kenegaraan, baik di Istana maupun di gedung DPR/MPR.
Menurutnya, hal tersebut bukanlah warisan dari pemimpin sebelumnya yang patut dipertahankan.
“Sejak 17 Agustus publik sudah tidak suka dengan gaya-gaya istana mengikuti pola corak Jokowi yang joget-joget, yang kemudian ditindaklanjuti di DPR/MPR,” ujar Selamat Ginting.
“Ada anggapan bukankah di Istana kemarin juga joget-joget. Saya kira hentikan warisan yang tidak layak,” ujar Ginting.
Ia menekankan, peringatan Hari Kemerdekaan seharusnya dijaga kekhidmatannya sebagai momentum sakral bagi bangsa.
“Mestinya kekhidmatan perayaan 17 Agustus betul-betul dijaga. Mau joget-joget silakan di luar Istana,” katanya.
Ginting menilai gaya tersebut tidak peka terhadap kondisi masyarakat.
“Karena rakyat sedang sulit. Ibarat rakyat yang diperas, mereka (pejabat) yang joget-joget,” ucapnya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya menunjukkan sikap yang lebih berempati terhadap penderitaan rakyat.
“Rasa sensitivitas itu harus dikirimkan. Misalnya kirim rasa sayang, keadilan, tunjukkan mereka adalah pelayan rakyat,” tegas Ginting.***
Artikel Terkait
Raja Juli Malah Main Domino Bareng Tersangka Pembalakan Liar, Kok Bisa?
Nadiem Harus jadi Justice Collaborator Ungkap Keterlibatan Jokowi
Wapres Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi-Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas!
Terungkap! Begini Percakapan Anggota Intelijen TNI Yang Ditangkap Brimob Saat Terjadi Demo Ricuh