Dia mengamati, dalam konteks pemilihan langsung, personal atau figur menjadi faktor penting dalam pilpres daripada partai politik.
"Jadi saya melihat relawan-relawan ini lari ke Prabowo kalau bersama Gibran," tambahnya menegaskan.
Lebih lanjut, dosen politik Universitas Al-Azhar Indonesia itu meyakini, Jokowi tidak punya peranan penting di PDIP, sehingga usai pensiun menjadi Presiden di 2024 tidak lagi punya kekuatan dalam mempengaruhi jalannya politik pemerintahan dalam negeri.
"Karena Jokowi tidak punya peran di PDIP, maka Jokowi cari cara lain untuk tetap bisa tetap kuat, bisa eksis, dan bisa aman setelah tidak menjadi presiden lagi," demikian Ujang menambahkan.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati