"Tetapi di tengah perjalanan, pasca pencapresan Ganjar, di situ baru terjadi riak-riak. Relawan mulai dukung Prabowo, kemudian Effendi Simbolon, dan sekarang Budiman Sudjatmiko," ungkap Ujang.
Analis Politik Universitas Al Azhar itu juga mengatakan, kenyataan itu harus dihadapi dan disadari PDIP, bahwa ternyata ada kader yang tidak sepakat dengan pencapresan Ganjar.
"Dalam konteks Budiman Sudjatmiko, mungkin mau melawan arus dengan dukung Prabowo, mungkin juga dia ada kepentingan pribadi," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh