"(Jokowi) memenangkan dua kali pemilihan presiden di Indonesia tidaklah sederhana, apalagi masih memiliki 80 persen lebih approval rate di tahun terakhir masa jabatannya," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu menambahkan.
Berkaca dari perjalanan politik Jokowi itu, Luhut pun mengaku memahami mengapa sejumlah kalangan meragukan keputusan Prabowo bergabung dengan Gibran. Dia pun mengingatkan bahwa Prabowo dan Gibran punya niat tulus untuk mewujudkan visi Indonesia Maju seperti Jokowi.
"Dalam jejak sejarah kita persatuan dan kolaborasi telah terbukti sebagai kunci kemajuan bangsa. Hal ini pula yang saya lihat dari pasangan Prabowo-Gibran: simbol harapan untuk Indonesia Maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan yang sedang kita persiapkan saat ini," ujarnya.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) memutuskan Gibran yang merupakan putra Presiden Jokowi menjadi cawapres pendamping Prabowo pada Ahad (22/10/2023). Kemarin, Rabu (25/10/2023), duet Prabowo-Gibran dideklarasikan dan didaftarkan secara resmi sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 di Kantor KPU RI.
Sumber: republika.
Artikel Terkait
Sekelas Wapres Ngurusin Pekerjaan Ketua RT
Elektabilitas Purbaya Melejit Tempel Prabowo Menuju 2029
Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, MKD DPR Diduga Cari Muka ke Prabowo
KPK Jangan Hanya Panggil Petinggi KCIC Usut Kasus Whoosh