Untuk itu, ia meminta agar PDIP jangan hanya menunggu kejelasan sikap Gibran untuk mengundurkan diri dari partai.
"Jangan melempar dan menunggu sikap Gibran untuk menentukan sikap. Otoritasnya ada di DPP," pungkasnya.
Khoirul Umam menduga alasan di balik kenapa PDIP tidak tegas dalam menyikapi manuver Gibran yang mbalelo dari partai.
"Pertama, barangkali PDIP sedang melakukan negosiasi dengan situasi, terutama jika nanti terjadi putaran kedua. Kedua, PDIP tengah meredam dan proses rekonsiliasi, ada gap komunikasi dan benturan kepentingan antara keluarga Jokowi dan PDIP, sebab situasi ini nantinya punya impact di level Pileg, cottail effect di Pemilu 2014 dan 2019 dinikmati PDIP sekitar 5-6 persen dari sosok Jokowi, dan ini berpotensi menguap," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi.
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati