Publik Antusias Tunggu Keputusan Nasdem Keluar dari Kabinet Jokowi

- Rabu, 10 Mei 2023 | 15:13 WIB
Publik Antusias Tunggu Keputusan Nasdem Keluar dari Kabinet Jokowi

NARASIBARU.COM -Publik diyakini antusias menunggu keputusan Partai Nasdem mengambil langkah perubahan efektif dengan tidak bermain dua kaki, yakni keluar dari Kabinet Indonesia Maju.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menggunakan powernya secara terang-terangan dan lugas mendukung Bacapres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. Jauh sebelum pengumuman oleh Megawati Soekarnoputri, maupun setelahnya.

"Itu mencoreng wajah kekuasaan, dan pemerintahan menjadi partisan. Sebagai kepala negara mengharuskan Jokowi menjaga netralitas, tidak berpihak pada Capres tertentu. Karena keberpihakan itu melanggar sumpah dan janji kepala negara dan kepala pemerintahan," kata Muslim, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/5).

Dia menilai keberpihakan Jokowi terhadap Ganjar bukan basa-basi. Bahkan terlihat mempersiapkan Ganjar sebagai putra mahkotanya. Sikap itu menyalahi UU 7/2017 tentang Pemilu, yang mengamanatkan hanya partai politik dan gabungan partai politik yang mengusulkan calon presiden.

"Jokowi bukan ketua umum partai dan bukan koordinator gabungan partai-partai. Jadi tidak dibenarkan dia mencampuri penunjukan Capres dari partai mana pun," kata Muslim.

Apalagi setelah ditetapkannya Ganjar sebagai Bacapres oleh PDIP, Jokowi menggelar pertemuan di Istana Negara dengan mengundang sejumlah Ketum Parpol koalisi pemerintahannya.

"Jokowi (Istana) tidak mengundang Partai Nasdem, Surya Paloh. Meski dibantah dan disanggah sana-sini bahwa itu bukan pertemuan politik, tapi dengan hanya mengundang Ketum Parpol saja tak dapat dibantah itu pertemuan politik," tukas Muslim.

Beberapa hari kemudian, kata Muslim, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh. Muslim menganggap, sulit dibantah pertemuan itu bukan pertemuan politik.


Halaman:

Komentar