Publik kata Muslim, menafsirkan pertemuan Luhut dengan Surya Paloh untuk meredam, karena Surya Paloh tidak ikut diundang ke Istana.
"Jadi pertemuan Luhut dan Surya Paloh itu untuk mengobati luka Nasdem yang telah dipinggirkan Istana," tambahnya.
Selain itu, publik juga membaca bahwa seolah-olah Surya Paloh dan Nasdem telah menyakiti Jokowi, karena mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapres.
"Anies telah dibuang Jokowi dari jabatan Mendikbud, lalu memenangkan Pilgub DKI mengalahkan Ahok-Djarot yang didukung Jokowi dan PDIP. Tapi, kenapa dicapreskan oleh Nasdem. Nampaknya sakit hati Jokowi terhadap Surya Paloh tak terperikan.
Bahkan ada isu, Nasdem mau digusur dari kabinet, meski pertemuan Surya Paloh-Luhut menegaskan Nasdem masih berada di dalam kabinet," urai Muslim.
Jika menghitung pemerintahan Jokowi saat ini, keberadaan Nasdem di pemerintahan dianggap sudah tidak efektif lagi. Jika serius usung Anies sebagai Capres bersama Demokrat dan PKS, kata Muslim, sebaiknya Nasdem ambil langkah efektif di luar pemerintahan.
"Mundur saja dari kabinet, agar full konsentrasi kerja politik memenangkan pasangan Capres Cawapresnya. Toh posisi Nasdem di pemerintah tidak memberikan manfaat apa-apa, toh ketua umumnya sudah dianggap tidak ada dan tidak digubris lagi," katanya.
Untuk itu, demi menegakkan wibawa Surya Paloh, kader Nasdem di Kabinet Indonesia disarankan mundur. Itu lebih terhormat dan mulia, karena menjaga marwah dan martabat ketua umum sama dengan menjaga marwah dan martabat partai.
"Terus terang, publik sangat antusias menunggu keputusan Nasdem ambil langkah perubahan yang efektif, tidak bermain di dua kaki. Satu kaki di pemerintahan, dan kaki lain menyiapkan Capresnya pengganti Jokowi. Sudahlah, langkah perubahan menuju perbaikan Indonesia ke depan sangat dinantikan," pungkas Muslim.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?