NARASIBARU.COM - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan yakin kinerja investasi di Indonesia ke depan tetap aman meski ada pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kami sudah memperhitungkan Pemilu. Banyak orang mengatakan Pemilu menimbulkan ketidakpastian, ini ada benarnya, tapi mungkin tahun ini agak berbeda," kata Kepala BKF Febrio Nathan Kacaribu saat acara Arah Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Tahun 2024 dikutip Minggu (4/6/2023).
Febrio menjelaskan tingkat konsumsi pada masa pemilu kemungkinan besar akan meningkat tinggi. Sebab, aktivitas pemilu melibatkan jutaan orang pada berbagai kegiatan dari pesta demokrasi.
Oleh karena itu, meski banyak analisis yang menduga investor akan wait and see, namun ada harapan dari segi tingkat konsumsi.
Di sisi lain, sambung Febrio, pasar Indonesia juga menunjukkan kinerja yang positif. Hal itu tercermin pada terjadinya penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal pada kuartal I-2023.
Febrio meyakini kondisi tersebut mengindikasikan momentum investasi di Indonesia saat ini dalam kondisi baik.
Optimisme itu juga didukung oleh data Global IPO Watch QI 2023 yang menunjukkan Indonesia berada di peringkat keempat pada 10 negara dengan IPO teratas pada kuartal I-2023. Capaian itu ditopang oleh meningkatnya permintaan komoditas yang digunakan dalam baterai untuk kendaraan listrik.
"Belum pernah terjadi Indonesia ada di atas Hong Kong dan Jepang. Ini menjadi sinyal bahwa minat investasi tetap tinggi meski kita ada Pemilu sampai tahun depan," ujar Febrio.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Dipiting Paspampres, Mahasiswa Gagal Bentangkan Poster Dinasti Tiada Henti saat Gibran ke Blitar
Aktivis 98 Tantang Fadli Zon Bentuk Mahkamah Pengadilan HAM
Aktivis 98 Desak Prabowo Pecat Menteri Sontoloyo Fadli Zon!
HEBOH Surat Terbuka Gubernur Aceh Muzakir Manaf ke Prabowo: Sahabat Seperjalanan, Pernah Jadi Lawan