Imam al-Mawardi dalam al-Ahkam al-Sulthaniyah justru menekankan memilih pemimpin yg faham agama bukan ahli maksiat sebab agama & negara tdk dapat dipisahkan..Romy telah berdusta nonton bokep pun dicari dalil pembenarannya!! pic.twitter.com/HjtEr09wNi
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy menyebut kriteria memilih Pemimpin bukan berdasarkan dia maksiyat atau tidak, dia sholeh atau tidak.
"Seorang Pemimpin yang ahli maksiyat masih memiliki hak untuk ditaati, sepanjang dia tidak melarang kebebasan beragama," ujar Romy dalam acara Catatan Demokrasi TvOne (9/5/2023).
Menurut Romy, kualitas pemimpin tidak hanya diukur dari kesolehan.
"Jadi persoalannya adalah kualitas dan kapasitas memimpin, bukan kesolehan, jadi jangan menyoal wah ini suka lihat film bokep... ini bukan ukuran (dalam memilih pemimpin)," pungkasnya.
Sumber: newsworthy
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh