"Stigma yang paling kuat adalah status janda yang dipandang sebagai penggoda atau perusak rumah tangga orang, diikuti dengan gurauan yang merendahkan status para ibu tunggal, terlebih menjadi orang tua tunggal memiliki tanggung jawab besar dalam mengasuh anak serta tulang punggung keluarga," pinta bupati dua periode tersebut.
Sementara sebagai rangkaian kegiatan Hari ibu, Pemerintah kembali menyalurkan bantuan pangan dalam rangka menzerokan stunting kepada beberpa keluarga berisiko stunting.
Di waktu yang sama, Pemerintah daerah bersama BPJS Kesehatan juga melakukan MoU dalam rangka memberikan jaminan sosial kesehatan kepada warga Luwu Utara. Tercatat ada 52 ribu warga yang belum tercover dalam BPJS kesehatan akan dijamin 2024 mendatang.
"Untuk 52 ribu warga Luwu Utara kita sudah anggarkan sebanyak Rp.25 miliar melalui APBD Luwu Utara," tandas Indah.
Diketahui, Puncak Peringatan Hari ibu dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju tersebut turut dirangkaikan dengan peringatan HUT ke-24 tahun Darma Wanita tingkat Kabupaten Luwu Utara. (IP)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sulsel.pojoksatu.id
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?