Jika sebelumnya menggunakan dua diesel untuk operasi, kini Budi hanya menggunakan satu diesel saja.
Sebab, pengairan airnya kini menggunakan pompa air tenaga angin yang bersumber dari PLTB.
Bapak dua anak ini menyampaikan, biaya yang dikeluarkan untuk solar sehari kini hanya sekitar 10 ribu atau Rp 300 ribu per bulan.
‘’Adanya PLTB sangat membantu para petani garam, terutama mengurangi ongkos produksi lebih dari separo,” imbuhnya.
Selain dapat mengurangi biaya produksi, adanya PL TB juga membantu infrastruktur sekitar tambak garam.
Di tambak garam yang sebelumnya minim penerangan, kini diterangi lampu yang bersumber listrik dari PLTB.
‘’Sekarang di beberapa sudut tambak juga dibangun gazebo dengan lampu penerangan bersumber PLTB,” ungkapnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radartuban.jawapos.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?