Baca Juga: Bertemu Juru Parkir Nakal di Kota Yogyakarta, Laporkan ke Saberpungli
Dalam dialog yang hangat, Sri Sultan menyoroti peran Sekolah Muhammadiyah dalam membentuk karakter masyarakat melalui pendidikan.
Sri Sultan menawarkan ide implementasi program sosial worker selama 5 hari di panti asuhan, panti jompo, atau kegiatan masyarakat lainnya untuk mengembangkan rasa kepedulian siswa-siswi Muhammadiyah terhadap sesama.
Gubernur juga menekankan peran Muhammadiyah dalam membangun peradaban masyarakat DIY melalui kebudayaan yang tidak sekedar seni dan pertunjukan tapi dalam membangun peradaban masyarakat.
Baca Juga: Menlu Serahkan Sertifikat Sumbu Filosofi, Perkokoh Keistimewaan Yogyakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menjelaskan berbagai permasalahan yang dihadapi DIY, seperti masalah ekonomi, kemiskinan, UMKM, dan tantangan lainnya.
Ngarso Dalem berharap sinergi antara pemerintah, Kasultanan, dan Muhammadiyah DIY dapat mengatasi dan meningkatkan kondisi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Pertemuan ini menciptakan landasan yang kuat untuk kerjasama lebih lanjut antara PWM DIY, Pemerintah DIY, dan Kasultanan Keraton Yogyakarta. Sinergi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat DIY. *
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojokmalioboro.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?