"Liat aja a pisau saya sampe tipis begini. Mau ganti juga ntar gimana gitu, emang udah pegangannya. Benar-benar jarang ganti pisaumah," kata Eti kepada NARASIBARU.COM pada Kamis, 18 Januari 2024.
Ia berseloroh, tiga anak yang ia miliki, semua berhasil lulus sekolah hanya dengan mengandalkan produk anyamannya.
Perbuah, ia jual dengan harga Rp 10-15 ribu rupiah.
Baca Juga: Dapat Upah Rp 100 Ribu Per Bulan, Guru Honorer di Kabupaten Pandeglang Ini Pilih Jadi Caleg
Saban hari, pagi bertemu petang tak pernah ia keluhkan.
Dibantu oleh sang suami, yang bertugas mengumpulkan gelondongan bambu dari kebun yang tak begitu jauh dari kampungnya.
"Semua warga di sini ya sama kegiatannya. Ada yang memang sendiri gitu, cuma keluarga. Tapi ada juga yang udah kelompok pengrajin," ujarnya.
Ia bersyukur meski di tengah terpaan teknologi, produk jadul dan tradisional miliknya tak pernah kehabisan pembeli.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?