BISNIS PEKANBARU - Pemerintah China dilaporkan telah memperluas larangannya terhadap ponsel pintar asing untuk meningkatkan merek ponsel lokalnya.
Menurut laporan baru-baru ini oleh Bloomberg News yang mengutip sumber anonim, pihak berwenang China telah memerintahkan pegawai negeri di setidaknya delapan pemerintah daerah dan karyawan di perusahaan milik negara untuk tidak menggunakan ponsel pintar produksi luar negeri. Instruksi tersebut dikeluarkan selama beberapa bulan terakhir di seluruh negeri.
Ini merupakan perluasan yang signifikan dari pembatasan sebelumnya yang hanya diterapkan pada sejumlah lembaga pemerintah dan perusahaan negara di Beijing dan Tianjin pada bulan September menjelang peluncuran iPhone 15 Apple. Namun pihak berwenang Tiongkok membantah laporan tersebut pada bulan September.
Baca Juga: Waspadai Sindrom Sunday Scaries pada Karyawan Anda, Lakukan 7 Langkah Ini Agar Produktivitas Kantor Tetap Terjaga
Pembatasan yang lebih luas telah diterapkan di provinsi-provinsi besar, termasuk Zhejiang, Guangdong dan Jiangsu.
Langkah ini secara luas dianggap sebagai upaya Beijing untuk mengurangi ketergantungannya pada teknologi asing, terutama dari Amerika Serikat.
Namun, Samsung Electronics juga kemungkinan akan terkena dampaknya, karena produsen elektronik tersebut sedang berjuang untuk mendapatkan pijakan di pasar ponsel pintar terbesar di dunia.
Samsung Electronics hanya menguasai 1,78 persen pangsa pasar ponsel pintar Tiongkok pada bulan Maret tahun ini, menurut data ElectronicsHub.
Baca Juga: Google akan Bayar Media Cetak di Kanada Sebesar 75 Juta Dolar Amerika Sebagai Imbalan Distribusi Konten
Sementara itu, Tiongkok tetap menjadi salah satu pasar terpenting Apple karena menyumbang sekitar 20 persen pendapatan perusahaan tersebut.
Selama sepuluh tahun terakhir, pemerintah China memang berupaya keras melepas ketergantungannya terhadap teknologi asing. Beberapa bank yang terafiliasi dengan pemerintah diminta untuk beralih menggunakan software lokal.
Selain itu, perusahaan di China juga diperintahkan untuk mempromosikan produsen chip lokal, ketimbang terus-terusan bergantung pada chip dari Amerika.
Baca Juga: Yakin Hanya Satu Galaksi? Teleskop kecil NASA Temukan Tujuh 'Jupiter Panas' yang Berjarak jutaan Tahun Cahaya
Larangan yang diperluas ini mencerminkan komitmen Tiongkok untuk memperkuat sektor keamanan siber dan teknologi internalnya, sekaligus menanggapi tekanan internasional.
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang