NARASIBARU.COM - Lazimnya mendekati hari raya Natal dan Tahun Baru, akan terjadi kenaikan harga. Guna mencegah harga meningkat, dan berujung inflasi tinggi, Pemerintah Provinsi atau Pemprov Sumsel mengajak Pemerintah Kota adakan Operasi Pasar.
Inflasi tinggi memang sedang gencar dicegah di seluruh daerah. Sesuai dengan instruksi pemerintah pusat melalui Kementrian Dalam Negeri.
Agar seluruh daerah termasuk Penjabat Kepala Daerah untuk senantiasa menjaga tingkat inflasi wilayahnya.
Baca Juga: Upaya Maksimal Mengendalikan Inflasi dengan GPM dan Fokus pada Pangan Murah di Sumsel
Usulan Operasi Pasar tersebut, disampaikan Sekretaris Daerah Pemprov Sumsel Ir SA Supriono, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Palembang.
Kegiatan ini dilakukan di Ruang Rapat Bina Praja Pemprov Sumsel, Rabu 20 Desember 2023.
Operasi Pasar (OP) dilakukan untuk sejumlah kebutuhan pokok, dan akan melibatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
“Pengendalian inflasi ini harus dilakukan bersama-bersama dengan cara yang konkrit. Besok kita lakukan operasi pasar," ucap Sekda.
Sekda Supriono meminta Pemkot Palembang segera menyiapkan titik lokasi tempat operasi pasar digelar.
Sehingga dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat serta berdampak pada pengendalian inflasi.
"Kita koordinasikan dengan baik kegiatan tersebut sehingga operasi pasar ini nantinya dapat berjalan dengan lancar. Serta memberikan dampak positif terhadap penurunan inflasi," imbuhnya.
Sementara itu Gunawan selaku Penjabat (Pj) Sekda Kota Palembang menyambut baik digelarnya, Rakor pengendalian inflasi daerah utamanya menjelang Nataru 2024.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: infosumsel.id
Artikel Terkait
Utang Luar Negeri Naik 8,2 Persen, Tembus Rp7.040 Triliun pada April 2025
Luhut Akui 4 Pulau di Singkil Aceh Sudah Dilirik Investor Buat Bangun Resort
Sri Mulyani Ultimatum Pejabat Baru: Bereskan Coretax Biar Rakyat Gak Ngerasa Dibohongi Pajak!
INFO! Bandara Kertajati Peninggalan Jokowi Terus Merugi, Nombok Rp 60 Miliar Setiap Tahun