Selain di Lampung, kebijakan tersebut mendapatkan sambutan positif dari para petani dan penyuluh di Jawa Barat.
Poppy Kristanti, seorang penyuluh di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung mengatakan kemudahan akses dengan menggunakan KTP sangat membantu para petani di wilayahnya yang sulit terjangkau internet.
Dengan begitu, geliat bertani di Kabupaten Bandung semakin bersemangat terutama dalam peningkatan produksi.
"Alhamdulillah dengan KTP menjadi jauh lebih mudah. Dan juga kalau di kios kami rajin melakukan pengecekan untuk mendata jumlah pupuk dan para petaninya. Jadi intinya boleh pakai KTP asal terdaftar di RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok.red)," ujar Poppy saat dihubungi terpisah.
Baca Juga: Aktif Sebagai Mitra Aksi Nyata Penanaman Pohon, Kementan Terima Penghargaan Revolusi Mental 2023
Senada dengan Popy, salah satu petani Rancaekek, Ade Ohan mengaku senang karena pupuk selalu tersedia setiap saat. Selain itu, proses pengambilan pupuk juga jauh lebih mudah karena hanya dengan KTP, dia dan para petani lainnya dapat mengaksesnya.
"Penggunaan KTP jauh lebih mudah ketimbang kartu tani. Alhamdulillah petani senang dan bersyukur atas kebijakan pemerintah ini," katanya.
Kemudahan akses pengambilan pupuk juga disampaikan Uus, salah satu penyuluh di Desa Nagarawangi dan Desa Sukasirnaresa, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport