NARASIBARU.COM-Jelang Natal dan Thun Baru, harga barang kebutuhan pokok penting (Bapokting) di Kabupaten Garut terpantau masih stabil bahkan cenderung turun.
Berdasar laporan dari pedagang, gula putih, salah satu komoditas yang harganya mengalami kenaikan dan bahkan sulit didapatkan.
Gula putih yang biasanya perkilo berkisar di angka Rp14.000-Rp15.000, ketika dilakukan monitoring di Pasar Guntur Ciawitali harganya berada di angka Rp17.000-Rp18.000.
Baca Juga: Tinjau Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar Mandalagiri, Khawatir Kenaikan Sayuran
Demikian juga kacang kedelai sebagai bahan pokok untuk pembuatan tempe, namun harga daging sapi dan ayam dinilai relatif aman.
"Kedelai di beberapa tempat tidak ditemukan, dan itu kita tanyakan langsung kepada para pedagang. Supply dari impor dari pusat juga mengalami kesulitan, karena tidak adanya stok barang tersebut," ungkap Ricky R Darajat, Sekdis Disperindag ESDM Kabupaten Garut.
Dari hasil monitoring ke Pasar Guntur Ciawitali dan data dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut, harga daging sapi mengalami penurunan, dari sebelumnya berkisar Rp133.000 hari ini turun menjadi Rp125.000.
Baca Juga: Satuan Samapta Polres Patroli ke Pasar, Anggota Terus Cek Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran
Begitu pula daging ayam dari sebelumnya berkisar Rp 33.000 turun menjadi Rp 30.000, telur ayam dari sebelumnya Rp 27.000 kini turun menjadi Rp 26.000, dan cabe rawit dari Rp 70.000 kini turun menjadi Rp 60.000 hingga Rp 65.000.
Ricky mengatakan, upaya Pemkab Garut untuk mengantisipasi kelangkaan barang, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait.
Termasuk Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut, Disperindag ESDM, dan Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut.
Baca Juga: Satuan Samapta Polres Ciamis Patroli ke Pasar, Cek Harga Bahan Pokok Selama Ramadan
Tujuannya adalah memastikan ketersediaan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Garut tetap aman, Sabtu 23 Desember 2023.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: insiden24.com
Artikel Terkait
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Yayasan yang Garap Proyek Makan Bergizi Gratis Dikuasai Keluarga dan Pendukung Prabowo
BKPM Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp1.500 Triliun di Akhir Pemerintahan Jokowi
Dedi Mulyadi Wajibkan KB Vasektomi Untuk Penerima Bansos: Berhenti Bikin Anak Kalau Tak Sanggup!