“Karena porsinya relatif besar dalam kredit perbankan sekitar 15,87 persen, pertumbuhan sektor ini juga memiliki pengaruh cukup besar terhadap total kredit perbankan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Dian menilai masih ada tantangan yang mempengaruhi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan.
Baca Juga: Dapat Nilai Jeblok dari Ganjar dan Anies, Prabowo Ngaku Tetap Tegar
Dari sisi eksternal, ketidakpastian global masih mempengaruhi kondisi ekonomi domestik baik melalui jalur perdagangan, komoditas, serta keuangan atau moneter.
Sementara itu, dari sisi internal kecenderungan kenaikan suku bunga juga ikut membuat permintaan sedikit tertahan, sehingga sebagian perusahaan korporasi justru menggunakan dana internal (self-financing) untuk kebutuhan pendanaan.
Dengan adanya kedua aspek tersebut, kata Dian, perbankan tentunya perlu mencermati proyeksi kondisi ekonomi ke depan untuk dapat memetakan potensi risiko yang akan dihadapi sekaligus melakukan mitigasi risiko termasuk melalui analisis kredit yang lebih mendalam.
Baca Juga: Menkeu Rilis Aturan Baru Pajak UMKM
Berdasarkan Rencana Bisnis Bank 2024-2026, sektor-sektor yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kredit ke depan antara lain sektor rumah tangga, sektor perdagangan, dan sektor industri pengolahan.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang