NARASIBARU.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan di sisi hulu, realisasi produksi minyak siap jual atau lifting minyak bumi mencapai 605,5 juta barel minyak per hari (mbopd).
Angka tersebut tercatat 92 persen dari target APBN yang ditetapkan sebesar 660 juta barel per hari.
"Tren penurunan ini jadi disebabkan kita belum memiliki sumur-sumur baru yang bisa memberikan bahan produksi baru daripada minyak mentah kita," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Konferensi Pers 'Capaian Kinerja Sektor ESDM 2023 dan Program Kerja 2024' di kantornya, Senin (15/1).
Baca Juga: Sejumlah Pedagang Keluhkan Pasal Tembakau di RPP Kesehatan, Bikin Omset Usaha Turun
Dia juga memastikan, pada tahun 2024 ini, pihaknya sudah memiliki beberapa program upaya agar realisasi lifting migas bisa meningkat atau paling tidak bisa ditahan.
"Program yang akan kita lakukan adalah pemanfaatan dari sumur-sumur yang selama ini, tidak diupayakan lagi tetapi masih memiliki potensi," jelas Arifin.
"Program yang akan kita lakukan adalah pemanfaatan dari sumur-sumur yang selama ini, tidak diupayakan lagi tetapi masih memiliki potensi," imbuhnya.
Baca Juga: Bantuan Pangan Dinilai Mampu Tekan Inflasi, Tapi Harga Beras Tetap Naik
Arifin juga memaparkan, di sektor gas juga mengalami tren penurunan. Hal ini sebagaimana terjadi di sumur-sumur gas yang ada di tanah air.
Penurunan di sektor gas, lifting tercatat sebesar 960 juta barel setara minyak per hari (mboepd). Meski begitu, Arifin mengakui bahwa saat ini sudah ada indikasi kelandaian dan dengan beroperasinya Tangguh 3 RI sudah bisa mengangkat.
Sehingga total produksi Tanggung LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun atau sekitar 35 persen produksi nasional.
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang